Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UIN Jakarta Meninggal karena Difteri, Dinkes Tangsel Periksa Teman Kuliah dan Satu Asrama

Kompas.com - 26/12/2017, 17:33 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kadis Kesehatan Tangerang Selatan Suhara Manulang mengaku telah memeriksa teman satu asrama Aufatul Khuzzah (19), mahasiswi semester lima Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang meninggal karena difteri, Minggu (24/12/2017).

"Terkait mahasiswi UIN yang meninggal karena difteri kami melakukan pemeriksaan epidemiologi pada kontak erat korban seperti teman kosan dan teman kuliahnya. Di Serang juga begitu keluarganya akan diperiksa," jelas Suhara saat dihubungi Kompas.com via telepon, Selasa (26/12/2017).

Para kontak erat Aufatul, Suhara menambahkan pihaknya akan mengecek dengan tes apus tenggorokan sekaligus memberikan imunisasi kepada mereka.

"Dari situ nanti akan keluar pengumuman laboratoriumnya apakah kontak erat ini positif atau negatif difteri. Sekarang belum keluar hasilnya, butuh waktu seminggu," imbuh Suhara.

Baca juga : Kronologi Meninggalnya Mahasiswi UIN Jakarta karena Difteri

Sambil menunggu hasil laboratorium, Suhara menambahkan pihaknya memberikan vaksinasi terhadap teman-teman Aufatul.

Kemudian, jika ada kontak erat Aufatul yang positif difteri maka Dinkes Tangerang Selatan akan mengejar dan mencari tahu siapa-siapa saja kontak erat teman Aufatul tersebut.

"Yang positif tentunya ini akan terus kita periksa, kita kejar kontak eratnya siapa saja dan melakukan pemeriksaan. Intinya untuk memutuskan rantai difteri," ucap Suhara.

Sebelumnya diberitakan, Aufatul sempat tinggal di sebuah asrama Himpunan Mahasiswa Banten di dekat kampusnya.

Baca juga : Penyebaran Meningkat, Ada 57 Kasus Difteri di Jakarta

Menurut laporan kronologi yang diberikan Humas UIN Jakarta Feni Arifiani kepada Kompas.com pada Selasa (26/12/2017), Aufatul bahkan sudah tinggal di sana sejak sebelum sakit.

"Setelah dilakukan survei di tempat tinggal Aufatul dan lingkungan sekitar, tidak ditemukan kontak dengan tanda gejala yang mengarah suspek difteri," tulis laporan tersebut.

Kendati demikian, UPT Puskesmas Ciputat Timur selaku pembuat laporan tersebut sudah melakukan penyelidikan kontak suspek difteri di asrama Himpunan Mahasiswa Banten tersebut.

Baca juga : Ada yang Meninggal, 16 Mahasiwa UIN Jakarta akan Divaksin Difteri

Selain itu, telah diberikan juga terapi profilaksis erithromicyn kepada setiap orang yang melakukan kontak dengan Aufatul di asrama itu.

"Rencananya ke depan akan dilakukan vaksinasi difteri untuk sebanyak 16 mahasiswa dari Sekeretariat Himpunan Mahasiswa Banten," tulis laporan itu.

Kompas TV Gerakan antivaksin bisa berakibat menghilangnya nyawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com