Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

60 Menit Sandiaga dan Lulung di Tanah Abang...

Kompas.com - 27/12/2017, 06:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memantau situasi Tanah Abang, Selasa (26/12/2017). Dengan mengenakan kaos kasual, Sandiaga berjalan menyusuri tenda-tenda pedagang kaki lima yang berdiri di Jalan Jatibaru Raya.

Sandiaga tidak sendirian. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Lulung menemani Sandiaga. Dengan topi koboi putih miliknya, Lulung terlihat selalu berdiri di dekat Ssandiaga.

Kehadiran Sandiaga membuat pedagang hingga pembeli heboh. Mereka berebut berfoto dengan ayah tiga anak tersebut. Sandiaga dan Lulung mengunjungi kawasan Tanah Abang sekitar 60 menit.

Apa saja yang didapat Sandiaga selama meninjau penataan Tanah Abang?

Keluhan PKL

Sejumlah PKL ada yang memberanikan diri untuk berkeluh kesah dengan Sandiaga. Sambil meminta foto, seorang PKL mengeluh dagangannya sepi.

"Bagaimana caranya biar laris di sini, Pak?" tanya PKL itu.

Sandiaga berpesan kepada perempuan itu agar banyak berdoa. Ia juga berjanji akan mengevaluasi penataan Tanah Abang, agar bermanfaat untuk semua warga.

Baca juga: Sandiaga Minta PKL Tanah Abang Banyak Berdoa agar Dagangannya Laris

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana saat berkunjung ke Tanah Abang, Selasa (26/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana saat berkunjung ke Tanah Abang, Selasa (26/12/2017).
Keluhan lainnya muncul dari PKL yang suaranya tak terdengar Sandiaga. PKL bernama Nuryani itu berteriak ke arah Sandiaga yang saat itu akan masuk ke dalam mobil. Jarak dan kerumunan di sekitar Sandiaga membuat suara Nuryani tak terdengar. Nuryani ingin meminta tenda untuk berjualan.

Dia ingin PKL yang berjualan makanan dan minuman di sekitar Stasiun Tanah Abang juga diperlakukan yang sama dengan PKL di Jalan Jatibaru.

Baca juga: Sandiaga Masuk Mobil, Pedagang Tanah Abang Ini Teriak Minta Tenda

"Ya, masalah tenda, kan, kami sebagai pedagang kuliner di stasiun belum ada yang kebagian. Tolonglah disamaratakan karena kami setiap hari diusir-usir terus," ujar Nuryani.

Evaluasi Sandiaga

Setelah berkeliling, Sandiaga tidak menampik banyak pedagang yang belum kebagian tenda. Mereka yang tidak mendapatkan tenda, katanya, tidak berjualan di trotoar Tanah Abang. Dia paham pedagang lain mendadak ingin dapat tenda juga setelah melihat kawan-kawan mereka.

"(PKL) yang enggak tertampung itu dulunya enggak ada di sini, dulunya di tempat lain. Begitu ini ditata, tentunya mereka ingin merasakan," ujar Sandiaga.

Namun, jumlah PKL tenda sudah dikunci. Pemprov DKI hanya memfasilitasi 394 pedagang saja. Tidak ada lagi ruang menambah tenda PKL di Jalan Jatibaru.

Baca juga: Kepala Dinas UMKM Bilang Tak Ada Tempat Lagi untuk Tambah Tenda di Tanah Abang

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat berkunjung ke Tanah Abang, Selasa (26/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno saat berkunjung ke Tanah Abang, Selasa (26/12/2017).
Untuk mereka yang belum terdata, Sandiaga sedang memikirkan solusinya.

Ia berencana memasukkan mereka ke blok-blok kosong di Tanah Abang. Namun, ia ingin ada perbaikan terlebih dahulu di sejumlah blok yang sepi seperti Blok G.

Ia ingin Blok G ditambah fasilitasnya, agar punya keunikan sendiri. Selama menunggu tempat baru siap, ia meminta PKL tidak berjualan di trotoar.

Baca juga: Sandiaga Terbesit Ide Bikin Co-working Space di Blok G Tanah Abang

"Kami sudah sepakat kemarin begitu ditata dan bandel ya kami tegas. Kami juga sudah sampaikan tidak boleh ada pungutan. Kalau ada pengutan, baik itu tenda atau kebersihan, kami akan tindak tegas," kata Sandiaga.

Tanah Abang explorer

Siang itu, Sandiaga dan Lulung juga berkeliling dengan transjakartayang rutenya mengelilingi kawasan Tanah Abang. Sandiaga puas karena penumpang bus tersebut semakin banyak setiap harinya.

"Ada good point-nya, pengguna transjakarta explorer ini, walau belum jadi representasi ya, sudah tembus 10.000. Berarti integrasinya kan terjamin, kami salah satu tujuannya kan mengintegrasi," ujar Sandiaga.

Meski demikian, ia belum bisa menilai secara keseluruhan hasil evaluasi penataan Tanah Abang. Menurutnya, terlalu dini menilai hal itu. Kebijakan ini dibuat berdasarkan data yang dimiliki Pemprov DKI dan butuh data pula untuk melihat hasilnya.

Baca juga: Sandi: Good Point-nya, Pengguna Transjakarta Explorer di Tanah Abang Tembus 10.000

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno naik bus transjakarta saat berkunjung ke Tanah Abang, Selasa (26/12/2017). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno naik bus transjakarta saat berkunjung ke Tanah Abang, Selasa (26/12/2017).
"Bentuk kebijakan berbasis data itu akan terlihat 6 bulan sampai 1 tahun hasilnya," ujar Sandiaga.

Evaluasi dan perbaikan terus akan dilakukan.

Tim dari Jakarta Smart City akan turun ke lapangan untuk memantau mobilitas warga di sana. Sandiaga menegaskan, tujuan utama Pemprov DKI adalah membantu pengusaha kecil. Ia ingin memperkecil ketimpangan antara pengusaha kecil dan besar.

Baca juga: Sandiaga Kunjungi Tanah Abang Ditemani Lulung

"Jangan terlalu yang ini bersorak sorai terlalu euforia bahwa ini sukses. Juga yang kemarin belum merasa pas, jangan terlalu merasa ini kegagalan," kata Sandiaga.

Kompas TV Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta berencana memasang kamera pemantau untuk mengawasi pedagang kaki lima yang masih berjualan di Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com