JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani hadir dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrembang)Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DKI Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Dalam sambutannya, mantan pejabat World Bank ini memberikan sejumlah masukan untuk Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno dalam menjalankan program-program pemerintahan.
Ia menyoroti 267 program Anies dan Sandi yang dijabarkan menjadi lebih dari 6.000 kegiatan. Menurut wanita yang kerap disapa Ani ini, jumlah program tersebut cukup banyak.
"Tentu semuanya menjadi sangat tersebar, menjadi sulit dari sisi tracking-nya, melihatnya, dan juga sisi kinerja yang akan diperoleh dari berbagai macam kegiatan yang banyak," katanya.
Dari sejumlah program tersebut, Ani memberikan sejumlah masukan. Tidak hanya itu, Ani juga memberikan sejumlah kritiknya untuk kebijakan yang telah dibuat para pemimpin baru Jakarta tersebut.
Baca juga: Sri Mulyani Harap OK OCE Selaras dengan PKH Pemerintah Pusat
Program OK OCE
Ani berharap, program OK OCE yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta bisa sejalan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) yang dicanangkan pemerintah pusat.
PKH merupakan program perlindungan sosial yang memberikan bantuan uang tunai kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dengan syarat dapat memenuhi kewajiban terkait pendidikan dan kesehatan yang diberikan pemerintah pusat.
Ia berharap, dengan sasaran yang tepat, warga Jakarta punya aktivitas ekonomi yang berkelanjutan sehingga angka kemiskinan dapat ditekan.
"Oleh karena itu, PKH dan OK OCE bisa disinkronkan sehingga mereka bisa betul-betul memiliki sesuatu yang mengentaskan kemiskinan yang sifatnya sustainable (berkelanjutan)," ujarnya.
Sri Mulyani berharap program OK OCE dapat menjadi solusi bagi masalah pengangguran yang tergolong tinggi di Jakarta.
Ia juga mengatakan, program ini sedianya tidak hanya menciptakan pengusaha baru, tetapi juga membuat masyarakat yang telah memiliki usaha menjadi punya kesadaran membayar pajak.
Sebab, jika tujuan program tersebut hanya untuk menciptakan pengusaha baru, kata dia, pemerintah pusat pun telah memiliki banyak program bantuan permodalan untuk pelaku usaha kecil menengah.
Rumah DP 0 Persen
Ani menyebut, sebelum program rumah murah dengan DP 0 persen diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, pemerintah pusat telah memiliki konsep penyediaan rumah murah untuk warga tak mampu.