Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemnaker Pastikan Korban Robohnya Tembok Pakubuwono Spring Dapat Santunan

Kompas.com - 28/12/2017, 16:55 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Herman Prakoso Hidayat mengatakan, Kemnaker akan memastikan pekerja yang menjadi korban robohnya tembok di Apartemen Pakubuwono Spring mendapatkan santunan.

Pihak Kemnaker akan memanggil pengelola apartemen serta pihak-pihak yang terlibat dalam pembangunan apartemen dan menanyakan soal hak pekerja yang tewas dan terluka dalam insiden Selasa (26/12/2017) lalu itu.

"Nanti dicek apakah pekerja ini terdaftar BPJS atau tidak. Kalau terdaftar maka segera diproses apa yang menjadi haknya," kata Herman ketika dihubungi, Kamis (28/12/2017).

Baca juga : Soal Robohnya Tembok, Kemnaker Panggil Pengelola Pakubuwono Spring

Jika tidak terdaftar, maka Kemnaker akan mewajibkan perusahaan tempat para korban bernaung untuk membayarkan santunan. Nilainya, harus sama dengan ketentuan BPJS Ketenagakerjaan. "Kalau kecelakaan kerja ya santunannya 48 kali gaji," ujar Herman.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, pihak pengembang sudah memberikan santunan kepada korban tewas.

"Tadi sudah kami cek mereka mengirimkan uang duka. Mereka yang bertanggung jawab terhadap semua pengobatan," ujar Mardiaz.

Baca juga : Kemnaker: Pengerjaan Konstruksi Pakubuwono Spring Tak Penuhi Standar K3

Korban luka sudah kembali dari perawatan di RS Medika Permata Hijau. Sementara itu, korban meninggal jenazahnya ditangani RS Fatmawati.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya juga meminta agar para pekerja ini dipastikan perawatannya. Ada tiga pekerja yang tewas dan tiga lainnya luka-luka.

Kompas TV Atap plafon proyek Apartemen Pakubuwono Spring di Simprug Jakarta Selatan ambruk dan menimpa enam pekerja.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com