Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Sadis Sepanjang Tahun 2017...

Kompas.com - 29/12/2017, 08:53 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sadis, begitulah kata yang tepat untuk menggambarkan sejumlah kasus pembunuhan yang terjadi pada medio 2017.

Motif pelaku menghabisi nyawa korbannya pun berbeda-beda, mulai dari sakit hati hingga masalah ekonomi.

Kompas.com merangkum sejumlah kasus pembunuhan sadis yang terjadi pada 2017 ini.

Perampokan disertai penembakan di SPBU Daan Mogot

Nyawa Davidson Tantono tak tertolong akibat kepalanya tertembus timah panas. Dia dibunuh sekelompok perampok ketika baru mengambil uang Rp 300 juta dari salah satu bank swasta yang ada di kawasan Green Garden, Jakarta Barat, 9 Juni 2017 lalu.

Pria yang juga pemilik warung roti bakar itu dirampok saat sedang mengisi angin ban mobilnya di SPBU Daan Mogot.

Davidson mempertahankan tas berisi uang yang akan dibawa perampok. Namun, perampok menembak Davidson di bagian kepala.

Aksi perampokan itu sudah direncanakan sangat matang. Sebab, setiap anggota kelompok perampok itu memiliki peran masing-masing agar aksinya dapat berjalan mulus.

Mulanya, salah satu pelaku memantau di bank tempat Davidson mengambil uang. Seusai menentukan target, pelaku yang bertugas memantau di dalam bank itu memberi tahu rekannya bagaimana ciri-ciri calon targetnya.

Selanjutnya, pelaku yang bertugas di luar mencari kendaraan korban dan menancapkan paku di ban mobil calon korban.

"Pakunya itu bukan sembarang paku, tetapi sudah dimodifikasi. Jadi, berapa menit begitu (kempisnya) pelaku sudah mempelajari. Nanti kempisnya sampai di mana, dia sudah tahu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Kamis (15/6/2017).

Baca juga: Ini Peran 4 Buronan Perampokan di SPBU Daan Mogot

Setelah menaruh paku di ban mobil Davidson, para pelaku langsung membuntutinya. Hingga akhirnya Davidson membelokan mobil Toyota Innova miliknya ke SPBU Daan Mogot.

Ia mengira pom bensin merupakan tempat yang aman untuk menambah angin ban mobilnya.

Sesampainya di tukang tambal ban, Davidson turun dari kemudinya. Tas berisi uang tersebut diletakkan di dekat setir mobil.

Rupanya, saat Davidson menambah angin bannya, salah satu pelaku mengambil tas tersebut. Aksi perampokan itu diketahui Davidson.

Dia mencoba mengejar para pelaku yang berjumlah empat orang dan menggunakan dua sepeda motor tersebut.

Davidson juga mempertahankan tas berisi uang untuk nasabah koperasinya itu. Panik aksinya ketahuan, salah satu pelaku menembak kepala Davidson.

Seketika, Davidson tersungkur hingga akhirnya tewas di tempat. Pelaku perampokan sekaligus pembunuhan terhadap Davidson ini kemudian tertangkap.

Baca juga: Begini Perampok Sadis di SPBU Daan Mogot Beraksi

Ada tujuh pelaku, yakni DTK, TP, M, RCL, NZR, IR, dan SF. Rupanya, komplotan tersebut merupakan "pemain lama" dalam dunia perampokan.

"Sementara ini pelaku tersebut sudah melakukan kegiatan lebih dari 10 kali. Tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di luar Jakarta. TKP-nya banyak, sedang kami telusuri. Dari Jakarta ada, luar Jakarta ada," kata Argo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com