DEPOK, KOMPAS.com - Seorang anggota geng motor yang menjarah kios pakaian di Depok berprofesi sebagai koordinator suporter salah satu klub sepakbola di Bali.
"Ya, saya kerja di Bali koordinator supporter. Sudah (bekerja) 3 bulan," kata anggota geng motor, D (16) saat ditemui di Polresta Depok, Jumat (29/12/2017).
Ia digaji Rp 4,5 juta setiap bulan selama menjadi koordinator suporter. D yang terus menundukkan kepalanya menceritakan dirinya pulang ke Depok untuk berlibur.
"Pulang ke Depok liburan, begitu di Depok ketemu teman-teman diajak (menjarah)," tutur D.
Baca juga: Ditangkap Polisi, Bayi Pasangan Geng Motor di Depok Dirawat Neneknya
Saat beraksi, D yang mengacungkan senjata tajam dan menjarah pakaian. Ia mengaku menyesal melakukan hal tersebut.
Ibu kandung D, H (46), tak pernah menyangka anak ke-6 dari 7 bersaudara tersebut bergabung geng motor.
"Enggak nyangka saya, kok enggak ada takut-takutnya sama kakak-kakaknya. Kemudian juga sama bapaknya yang pensiunan polisi juga, meskipun sudah stroke," ucap H kesal.
Polisi sudah menetapkan 15 tersangka terkait penjarahan toko pakaian Fernando.