Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Disarankan Bangun Jembatan yang Tertutup di Tanah Abang

Kompas.com - 04/01/2018, 15:39 WIB
Iwan Supriyatna

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Program Studi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno meminta Pemprov DKI meniru pemerintah Bandung dan Solo dalam menata pedagang kaki lima.

"Buatlah bangunan penghubung antara stasiun Tanah abang dengan pasar Tanah Abang, gabungan sky bridge di Solo dan sky walk di Bandung," kata Djoko saat menghadiri diskusi penataan lalu lintas dan kawasan stasiun Tanah Abang di Hotel Millenium, Kamis (4/1/2018).

Djoko mengatakan, langkah Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno salah dengan membebaskan PKL berjualan di atas jalan. Kebijakan tersebut, lanjutnya, hanya menambah keserawutan kawasan Tanah Abang. Nantinya, PKL berjualan di jembatan penghubung dan jalan akan sesuai fungsinya kembali.

"(Jembatan penghubung) dibuat tertutup, biar (PKL) tidak kehujanan dan kepanasan. Lebar dan rapi agar ada ruang buat pedagang berjualan. Jalan di bawah dapat digunakan untuk umum," ucapnya.

Baca juga: Sandi Sebut Pengadaan Lahan Relokasi Pedagang Blok G Tanah Abang Diusulkan Sistem Sewa

Selain itu, angkutan umum juga akan beroperasi seperti biasa, setelah adanya jembatan penghubung.

"Angkot perlu ditata agar tidak ngetem sembarangan dengan manajemen baru. Tidak boleh manajemen perorangan, harus berbadan hukum," tutur Djoko.

Adapun, Kepolisian dan Kementerian Perhubungan menegaskan jalan harus difungsikan sebagai lalu lintas kendaraan. Pemprov DKI menutup Jalan Jatibaru untuk menempatkan PKL Tanah Abang berjualan, mulai pukul 08.00-18.00. Wagub Sandiaga mengatakan, penutupan jalan bersifat sementara. Nantinya mereka akan dipindah ke Blok G setelah direvitalisasi.

Kompas TV Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno masih mempertimbangkan lokasi penampungan sementara untuk pedadang di Tanah Abang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com