Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidup Sebatang Kara dan Sakit TB, Lansia Ini Berhenti Jualan Koran hingga Telantar

Kompas.com - 04/01/2018, 17:20 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Pelayanan, Pengawasan, dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Timur, mengamankan Lim Nam Siong, pria lanjut usia yang telantar karena sakit.

Lim yang berusia 70 tahun diketahui memiliki pekerjaan berjualan koran di kawasan Cakung. Ia dilporkan oleh warga ke Pelaksana Sosial Kecamatan Cakung Jakarta Timur setelah ditemukan tak berdaya karena kondisi kesehatan yang memburuk.

"Warga meminta agar dirawat di panti lansia milik Dinas Sosial. Lalu kami bersama petugas P3S Sudin Sosial Jakarta Timur menindaklanjuti laporan itu," ucap Kepala Satuan Pelaksana Sosial Kecamatan Cakung Jakarta Timur Zubaedah dalam siaran resminya, Kamis (4/1/2018).

"Dia (Lim) belum pernah menikah sehingga hidup sebatang kara tidak mempunyai anak dan istri," kata Zubaedah.

Zubaedah mengatakan sebagai profesi tukang koran keliling, Lim tidak memiliki penghasilan tetap. Bahkan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari.

Baca juga : Sakit TB, Lansia Telantar di Setiabudi Dibawa ke Puskesmas

Karena keterbatasan tersebut, Lim juga tidak memiliki tempat tinggal dan tidur di emperan toko. Kondisi ini yang menyebabkan kondisi kesehatan Lim memburuk.

Semenjak sakit, Lim tidak bisa berjualan koran, beberapa orang yang mengenal Lim berusaha menolong dan menyewakan kontrakan kecil. Sedangkan untuk makan, ia mendapatkan dari bantuan para tetangga.

"Sekarang kami membawa ke Puskesmas Cakung untuk mendapat perawatan sementara sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Budhi Asih. Dari keterangan dokter Puskesmas Cakung dia menderita penyakit paru-paru atau TB akut dan perlu perawatan yang intensif," ucap Zubaedah.

Setelah mendapat perawatan intensif di RSUD Budhi Asih, rencananya Lim akan ditempatkan di panti lansia milik Dinas Sosial DKI Jakarta.

"Di panti ia akan mendapatkan perawatan dan pelayanan yang lebih baik sehari-harinya. Tidak telantar seperti hidup di jalanan," ujar Zubaedah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com