JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin mengatakan, pihaknya akan memprioritaskan pedagang Blok G untuk berjualan di tempat penampungan sementara yang akan dibangun PD Pasar Jaya. Namun, PD Pasar Jaya juga membuka kemungkinan tempat penampungan sementara tersebut bisa digunakan pedagang lainnya.
"Pedagang kami yang di Blok G itu 900 (pedagang), itu yang nantinya dipindah ke TPS. Mungkin kalau ada lahan sisa dan kemudian bisa menampung yang lainnya yang masih perlu ditampung, kami bisa tampung," ujar Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (4/1/2018).
Arief menjelaskan, PD Pasar Jaya sebenarnya sudah melakukan sosialisasi kepada para pedagang Blok G soal relokasi sementara tersebut. Namun, PD Pasar Jaya akan melakukan sosialisasi ulang.
"Sebelum diresosialisasi, saya harus dapat lahannya (TPS) dulu nih," kata Arief.
Baca juga: Blok G Akan Dirobohkan dan Dibangun Ulang, PD Pasar Jaya Masih Buat Desainnya
PD Pasar Jaya, lanjut Arief, masih mencari lahan yang sesuai kebutuhan untuk pembangunan tempat penampungan sementara, yakni 3.000 meter persegi.
Ada beberapa opsi yang dimiliki PD Pasar Jaya, yakni menyewa lahan milik Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana, teman Lulung, atau milik PD Pembangunan Sarana Jaya.
Baca juga: PD Pasar Jaya: Lahan Lulung Kekecilan untuk Tampung Pedagang Blok G
Setelah menyewa lahan dan membangun tempat penampungan sementara untuk pedagang, PD Pasar Jaya akan merobohkan dan membangun kembali Blok G Tanah Abang.
"Lahan TPS jadi, kami kemudian baru demolish yang blok G. Blok G yang depan itu usianya sudah 30 tahun," ucapnya.
Adapun opsi menggunakan lahan milik Lulung pertama kali disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Sandiaga menyebut lahan milik Lulung akan digunakan tempat penampungan sementara pedagang Blok G.
"Salah satu opsi memang milik Pak Haji Lulung," kata Sandiaga, Selasa (2/1/2018).