Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Gaji Pak Ogah Tidak Dianggarkan pada APBD 2018

Kompas.com - 08/01/2018, 05:28 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno belum memberi kepastian apakah Pemprov DKI bisa menggaji sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau "pak ogah" seperti permintaan Polda Metro Jaya. Sandiaga mengatakan, anggaran supeltas tidak masuk APBD DKI 2018.

"Kami akan lihat nanti karena kemarin tidak dianggarkan di (APBD) 2018, tetapi kami akan lihat nanti bagaimana efektifitasnya," ujar Sandiaga di kawasan Cijantung, Minggu (7/1/2017).

Pemprov DKI Jakarta, lanjutnya, akan mendorong penataan lalu lintas yang baik. Selain itu, juga mendukung masalah terciptanya lapangan kerja. Namun, Sandiaga mengatakan, Pemprov DKI akan mengkajinya terlebih dahulu.

Baca juga: Pak Ogah: Gosipnya Mau Digaji, tetapi 4 Bulan Tak Ada Apa-apa

Puluhan pengatur lalu lintas dari warga atau Pak Ogah dilatih di halaman Polres Tangerang Selatan, Kamis (24/8/2017). Para Pak Ogah ini akan dinamai sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) dan dilatih secara khusus oleh Satuan Lalu Lintas tiap Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam rangka membantu kelancaran arus lalu lintas.KOMPAS.com / ANDRI DONNAL PUTERA Puluhan pengatur lalu lintas dari warga atau Pak Ogah dilatih di halaman Polres Tangerang Selatan, Kamis (24/8/2017). Para Pak Ogah ini akan dinamai sebagai sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) dan dilatih secara khusus oleh Satuan Lalu Lintas tiap Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya dalam rangka membantu kelancaran arus lalu lintas.
"Nanti kalau ada kajiannya, kami tentunya akan konsultasikan dengan semua pemangku kepentingan," ujar Sandiaga.

Permintaan ini sudah disampaikan pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sejak tahun 2017. Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Djarot Saiful Hidayat menolak permintaan itu, karena tidak ada anggaran dalam APBD 2017.

Baca juga: Cerita Pak Ogah Hampir Ditabrak Mobil Mewah hingga Ditendang

Selain itu, supeltas direkrut, dikelola, dan dilatih Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya. Artinya, para supeltas tidak masuk struktur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Dengan demikian, anggaran gaji supeltas tidak bisa dibebankan pada APBD DKI.

Kompas TV Jurnalis Kompas TV, Dyan Nugraha sempat belajar menjadi Supeltas. Bagaimana aksinya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com