JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tidak ingin membeli lahan baru untuk dibangun rumah sakit khusus jantung dan kanker. Menurut dia, sebaiknya Pemprov DKI Jakarta menggunakan lahan yang sudah ada.
"Pemprov DKI juga banyak lahan, Pemprov tidak perlu beli lahan lagi," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/1/2018).
Sandiaga akan menugaskan jajarannya mencari lahan yang pas untuk dibangun rumah sakit. Dia meminta agar lahan-lahan yang sudah dimiliki Pemprov DKI segera didata.
Menurut dia, hal itu merupakan salah satu alternatif agar Pemprov DKI tetap bisa membangun rumah sakit khusus kanker. Sebab, pembelian lahan RS Sumber Waras yang semula akan dijadikan rumah sakit kanker dibatalkan.
Baca juga: Upaya Sandiaga Bereskan Peliknya Masalah Sumber Waras
Sandiaga ingin membangun rumah sakit kanker dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha.
Selain menggunakan lahan sendiri, alternatif lain adalah bekerja sama dengan pihak swasta. Lahan yang digunakan bisa milik swasta.
Baca juga: Sandi: Pengembalian Uang Sumber Waras Satu-satunya Cara Hindari Kerugian Negara
"Jadi, bukan hanya lahan milik Pemprov, melainkan juga swasta yang miliki lahan. Jadi, kami tidak akan beli, tetapi kerja sama," ujar Sandiaga.
Kisruh lahan Sumber Waras berawal saat Pemprov DKI Jakarta membeli lahan milik Yayasan Sumber Waras senilai Rp 800 miliar dengan APBD-P 2014.
Baca juga: Sandiaga: Pembelian Lahan Cengkareng dan Sumber Waras Harus Diselesaikan secara Hukum
Menurut rencana, di atas lahan tersebut akan dibangun rumah sakit kanker pertama milik DKI. Pembelian itu dinilai bermasalah oleh BPK karena Pemprov DKI membayar terlalu mahal sehingga merugikan negara Rp 191 miliar.
KPK Tidak Temukan Korupsi Pembelian Lahan Sumber Waras
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.