Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadishub: Protes Sopir Metromini sebagai Bentuk Kepedulian

Kompas.com - 09/01/2018, 18:14 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menilai, aksi protes yang dilakukan sopir Metromini 610 Blok M-Pondok Labu merupakan cara para sopir untuk membantu memberbaiki sistem transportasi di Jakarta.

Andri mengatakan, meski terdapat kekesalan para sopir metromini yang menganggap trayeknya direbut oleh bus transjakarta, ada niatan para sopir agar Pemprov DKI bisa mengubah pelayanan transportasi lebih baik.

"Dengan adanya penghadangan, protes, berarti dia masih punya kepedulian untuk meningkatkan layanan terlepas dari bentuk kekesalan mereka," kata Andri saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (9/1/2018).

Andri mengatakan, akan berkoordinasi dengan sejumlah instansi agar masalah tersebut bisa segera diselesaikan.

Baca juga : Pengemudi Metromini Hadang Bus Transjakarta di Jalan Fatmawati

Secara terpisah, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan telah mengetahui masalah tersebut. Meski tidak menyebut solusi yang akan dilakukan, Anies berjanji segera menyelesaikan masalah itu.

"Saya tahu informasi dari WA. Ya harus ditanggulangi dong" ujar Anies.

Puluhan sopir Metromini 610 Blok M-Pondok Labu menggelar aksi protes di Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan, Selasa siang. Mereka memprotes adanya bus Transjakarta 1E yang melintasi trayek yang sama persis dengan mereka.

Baca juga : Sopir Metromini 610 Protes karena Harus Bersaing dengan Transjakarta

Terkait hal tersebut, Kepala Humas Transjakarta Wibowo mengatakan, trayek Transjakarta 1E sudah berdasarkan izin dan instruksi Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Untuk rute oleh Dinas Perhubungan. Transjakarta mengoperasikan sesuai instruksi," kata Wibowo kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com