Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tangkap Komplotan Pencuri Motor yang Pura-pura Jadi Paranormal

Kompas.com - 12/01/2018, 19:18 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap komplotan pencuri sepeda motor yang berpura-pura menjadi "orang pintar" yang bisa menyembuhkan penyakit. Komplotan itu sudah melakukan aksinya puluhan kali di DKI Jakarta.

"Pelaku berpura-pura sebagai orang pintar atau paranormal yang bisa menyembuhkan penyakit nonmedis," ujar Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Suyatno dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/1/2018).

Suyatno menambahkan, setiap melakukan aksinya, komplotan ini terdiri dari empat orang. Mereka membagi peran masing-pasing dalam menjalankan aksinya.

"Pelaku berjumlah 4 orang, yakni 2 orang mencari korban dan 2 orang menunggu di tempat sekitar kejadian," ucap dia.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Spesialis Pencuri Motor di Kabupaten Bekasi

Aksi terakhir komplotan itu dilakukan di jalan layang Cideng Barat, Gambir, Jakarta Pusat, dengan korban Wiwik Maulidawati (24). Saat itu, pelaku membawa kabur motor Wiwik.

Suyatno menerangkan, keempat pelaku adalah Erick Donovan, Willy, Sari Budiyanti, dan Ajeng April Yanti. Mereka mencari calon korbannya secara acak.

Biasanya, komplotan ini setiap melakukan aksinya dengan mengendarai dua sepeda motor. Erick berboncengan dengan Wily dan Ajeng berboncengan dengan Sari.

Setelah menentukan calon korbannya, Erick yang berboncengan dengan Wily berpura-pura menanyakan alamat. Setelah diberitahu korbannya, Erick yang mengaku sebagai paranormal memberikan hadiah.

"Erick memberi batu kepada korban sebagai ucapan terima kasih, dan berkata kepada korban dan Wily yang berpura-pura sebagai tukang ojeknya bahwa korban sedang di guna-guna," kata Suyatno.

Suyanto menjelaskan, untuk meyakinkan korbannya, Erick berpura-pura mengeluarkan jarum dari dalam mulutnya yang sebelumnya sudah dipersiapkan. Setelah korban percaya, Erick menyuruhnya untuk membuang jarum tersebut.

"Erick menyuruh korban untuk membuang jarum tersebut sekitar 100 meter dengan jalan kaki dan tidak boleh menengok kebelakang," ujarnya.

Setelah korbannya berjalan kaki untuk membuang jarum, Erick memberi kode kepada Ajeng dan Sari untuk mendekat. Setelah itu, komplotan tersebut langsung membawa kabur motor milik korban.

"Pelaku mengakui telah melakukan perbuatannya sebanyak kurang lebih 30 kali di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan sepanjang 2010-2018," kata Suyatno.

Adapun para pelaku yang sudah ditangkap adalah Erick, Ajeng, dan Sari. Adapun Wily masih diburu polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com