JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, laporan keuangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sangat kompleks. Sandiaga mengetahui hal tersebut setelah mengikuti rapat road to WTP selama beberapa pekan terakhir.
"Saya pelototin, saya pikir tadinya (laporan keuangan Pemprov DKI) sangat simpel, ternyata sangat kompleks," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (15/1/2018).
Sandiaga menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan dalam acara rekonsiliasi belanja, aset, pendapatan, dan rekonsiliasi laporan keuangan entitas penggabung tahun anggaran 2017.
Sandiaga menuturkan, ada laporan keuangan dari 720 satuan atau entitas yang harus dikonsolidasikan di Pemprov DKI Jakarta. Dia berterima kasih kepada semua jajarannya yang telah bekerja sama selama ini demi meraih target opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) terhadap laporan keuangan DKI tahun 2017.
Baca juga : Akui Masih Banyak PR, Sandiaga Pede Dapat Opini WTP dari BPK
"Saya enggak nyangka, begitu banyak entitas yang ada, yang harus dikonsolidasikan di bawah Pemprov DKI, 720 jumlahnya. Ini rekor dan mungkin yang terbesar di Indonesia dan terbesar di Asia Tenggara," kata Sandiaga.
"Enggak gampang lho, enggak gampang sama sekali. Ini saya begitu sudah ngedalamin, sudah 9 kali road to WTP, kompleksitasnya sangat tinggi," lanjut dia.
Setelah melakukan rapat road to WTP selama beberapa pekan, Sandiaga kini menginstruksikan semua jajarannya untuk sungguh-sungguh menggabungkan laporan keuangan tiap satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) dan unit kerja pemerintah daerah (UKPD) menjadi satu kesatuan.
Dia juga mengingatkan tiap SKPD dan UKPD untuk mencatat realisaso belanja mereka dengan tepat dan benar. Sandiaga juga memerintahkan jajarannya untuk segera menindaklanjuti temuan BPK dan inventarisasi aset demi terwujudnya opini WTP.
"Tindak lanjut rekomendasi BPK RI itu ada ribuan, coba dilihat di masing-masing SKPD, UKPD, apa yang belum di-TL (tindak lanjuti), tolong di-TL, karena enggak dapat WTP kalau enggak di-TL," ucap Sandiaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.