Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi Ini Selamat karena Selangkah Lewati Mezanin BEI yang Ambrol

Kompas.com - 15/01/2018, 22:35 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suci, mahasiswi Universitas Bina Darma, Pelembang, yang selamat pada peristiwa ambrolnya mezanin Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (15/1/2-18) siang, menceritakan detik-detik saat peristiwa itu terjadi.

Suci bersama belasan temannya datang ke BEI untuk study tour. Mereka diarahkan untuk mendatangi salah satu ruangan di lantai 2 Tower II BEI. Suci mengatakan, saat itu dia dan belasan temannya berjalan bersamaan di mezanin tersebut.

Tanpa disangka, mezanin yang dipijak ambrol. Beruntung Suci telah terlebih dahulu melangkahkan kakinya memasuki sebuah ruangan yang hanya berjarak satu hingga dua meter dari mezanin yang ambrol.

"Iya saya di ujungnya (ruangan). Saya ngelangkahkan kaki sebelah kiri. Terus lihat teman-teman sudah pada jatuh," ujar Suci saat ditemui Kompas.com di Rumah Sakit Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta Pusat, Senin (15/1/2018).

Baca juga : Polisi Selidiki Apakah Ada Unsur Pidana Dalam Ambrolnya Mezanine BEI

Suci panik melihat belasan temannya terjatuh. Dia mencoba untuk turun tapi bingung harus lewat mana. Sejumlah temannya yang belum naik ke mezanin dan masih berada di lantai dasar berteriak agar Suci tetap di tempat.

"Saya mau turun, tapi katanya (teman-teman) jangan dulu masih banyak debu-debu," ujar Suci.

Seorang mahasiwa Bina Darma lainnya yang enggan disebutkan namanya mengatakan melihat sendiri saat teman-temannya terjatuh dari mezanin. Dia dan sejumlah mahasiwa lainnya masih berada di lantai dasar karena harus melakukan pemeriksaan sebelum masuk ke area BEI.

Mahasiswi yang telah diperiksa langsung menuju lantai II. Saat hendak menaiki tangga, mahasiwa tersebut melihat belasan rekannya ikut terjatuh. Dia mengatakan kondisinya saat itu sangat kacau.

Debu reruntuhan mengepul menghalangi pengelihatan. Dia dan sejumlah mahasiswa lain berinisiatif untuk menolong rekan mereka yang terjatuh. Mahasiswa ini mengatakan melihat sebagian temannya luka-luka karena terjatuh. Ada juga yang tertimpa reruntuhan lantai.

"Jadi saya lagi di tangga mau naik. Saya lihat semua jatuh, ada yang tertimpa. Saya langsung turun bantu teman-teman. Kami enggak kena karena cowok kan belakangan diperiksa. Yang duluan cewek-cewek. Bahkan saya yang terakhir diperiksa," ujar mahasiwa tersebut.

Dia mengatakan petugas keamanan gedung dibantu pengunjung lainnya ikut membantu mengevakuasi pada korban keluar dari gedung.

"Setelah dibawa keluar, kami bantu obati yang luka," ujarnya.

Baca juga : Anies Minta BEI Lakukan Audit Kelaikan Konstruksi Bangunan Malam Ini

Korban robohnya mezanin berjumlah 77 orang. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang sore tadi mendatangi BEI memastikan seluruh korban akan mendapatkan perawatan yang baik.

"Nanti kami pastikan bahwa semua yang terluka mendapatkan perawatan. Tadi saya bertemu dengan pengelola gedung. Kami bergerak cepat, pemadam kebakaran, tim rescue, tim kesehatan, semua sudah berkoordinasi," kata Anies.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com