JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Museum Bahari Husnison Nizar mengatakan, berbagai koleksi museum yang disumbangkan kedutaan besar negara lain ikut terbakar pada Selasa (16/1/2018) pagi. Koleksi museum itu dipamerkan di ruang pameran perang Laut Jawa.
"Ruangan pameran perang Laut Jawa di mana koleksinya itu adalah benda-benda yang disumbangkan oleh kedutaan yang bekerja sama dengan Museum Bahari, itu Kedutaan Amerika, Kedutaan Inggris, Kedutaan Australia, dan Belanda," ujar Husnison di Museum Bahari.
Menurut Husnison, ruang pameran perang Laut Jawa itu baru diresmikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan pada tahun lalu.
"Baru satu tahun yang lalu, tepatnya 27 Februari, diresmikan oleh Menko Maritim, Pak Luhut," kata Husnison.
Baca juga : Video Terbakarnya Museum Bahari di Penjaringan
Selain koleksi sumbangan berbagai kedutaan besar, Husnison menyebut api juga menghanguskan koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah di gedung tersebut, seperti mercusuar, rambu-rambu laut lainnya, hingga miniatur perahu tradisional.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan, bangunan Museum Bahari pertama kali dibangun pada 1771 untuk menyimpan rempah-rempah milik VOC.
"Jadi, ini salah satu gedung memang punya catatan sejarah panjang," ucap Anies dalam kesempatan yang sama.
Adapun, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara mendapat laporan kebakaran pukul 08.55. Pukul 09.00, 16 unit pemadam kebakaran yang berasal dari Damkar Jakarta Utara dan Jakarta Barat tiba untuk segera memadamkan api.
Baca juga : Kebakaran Museum Bahari Diduga akibat Korsleting Listrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.