Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangis Cika Melihat Tempat Bermainnya di Museum Bahari Terbakar...

Kompas.com - 17/01/2018, 08:58 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Cika (17) terkejut saat melihat asap mengepul dan suara keras dari arah Museum Bahari, Selasa (16/1/2018). Warga kampung Akuarium itu tidak menyangka tempat favoritnya untuk menghabiskan waktu di dekat tempat tinggalnya dilalap api.

"Tadi saya sempat nangis. Di dalam ada banyak benda bersejarah. Ada koleksi buku-buku di taman bacaan. Saya sering habiskan waktu di sini. Tempatnya nyaman. Semoga tidak apa-apa museumnya," ucap Cika yang ditemui di lokasi Selasa (16/1/2018).

Cika mengaku mendengar suara keras seperti ledakan, sampai akhirnya ia melihat api membumbung tinggi di atap museum.

Ia cukup lama berdiri menatap api perlahan melalap beberapa bagian bangunan museum. Tak peduli matanya yang perih karena kepulan asap dan terpaan angin kencang pagi itu.

Ia khawatir kobaran api akan meluas hingga menghanguskan berbagai koleksi bersejarah di museum tua itu.

Museum Bahari yang terletak di jalan Pasar Ikan, Penjaringan Jakarta Utara dilaporkan terbakar sekitar pukul 08.55 WIB. Api berasal dari gedung C yang terletak di sisi utara komplek Museum.

Baca juga : Butuh Waktu 6 Bulan Lebih untuk Renovasi Museum Bahari yang Terbakar

Cika, warga kampung Akuarium menyaksikan museum Bahari terbakar, Selasa (16/1/2018). Museum Bahari kerap.menjadi tempat ia menghabiskan waktu luangKompas.com/Setyo Adi Cika, warga kampung Akuarium menyaksikan museum Bahari terbakar, Selasa (16/1/2018). Museum Bahari kerap.menjadi tempat ia menghabiskan waktu luang

Sebanyak 20 unit pemadam kebakaran, antara lain 14 dari Jakarta Utara, 3 unit dari Jakarta Barat dan 3 unit dari Dinas dikerahkan untuk memadamkan api yang mengenai gedung C dan A. Sebanyak 60 sampai 70 personel pemadam kebakaran berusaha memadamkan api.

"Tidak ada kesulitan dalam proses pemadaman. Sumber air cukup banyak di sekitar lokasi. Masalah tadi hanya kemacetan menuju lokasi," ucap Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Utara Satriadi Gunawan.

Koleksi dan bangunan tua museum yang terbakar

Gedung Museum Bahari sempat beberapa kali beralih fungsi. Gedung ini pernah digunakan sebagai tempat menyimpan harta VOC di masa jaya saat abad 17. Lalu saat pendudukan Jepang ia berubah menjadi tempat penyimpanan senjata dan bahan pangan.

Gedungnya sendiri dibangun pada 1652 semasa akhir kepemimpinan Gubernur Jendral Christoffel van Swoll. Pembangunannya pun dilaksanakan bertahap hingga 1774.

Museum Bahari sendiri berdiri pada tanggal 7 bulan 7 tahun 1977. Beragam koleksi museum seperti miniatur kapal, alat-alat navigasi, diorama, serta berbagai cerita mengenai sejarah pelayaran di Indonesia dan dunia, menjadi tema utamanya.

Kini, sejumlah koleksi miniatur alat navigasi yang bersejarah itu hangus terbakar. Tak hanya Cika yang bersedih, komunitas pencinta sejarah, Historia Indonesia juga berduka dengan kejadian ini.

Baca juga : Mereka yang Berduka atas Terbakarnya Bangunan Ratusan Tahun Museum Bahari...

Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api di Gedung Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Kebakaran yang terjadi di Museum Bahari mengakibatkan koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah hangus terbakar dan sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran yang berasal dari Damkar Jakarta Utara dan Jakarta Barat tiba untuk memadamkan api.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api di Gedung Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Kebakaran yang terjadi di Museum Bahari mengakibatkan koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah hangus terbakar dan sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran yang berasal dari Damkar Jakarta Utara dan Jakarta Barat tiba untuk memadamkan api.

Selain koleksi museum, kehilangan terbesar atas musibah kebakaran ini juga pada bangunan gedung itu sendiri yang sudah berusia ratusan tahun. Kabar baiknya, pemadam kebakaran berhasil mencegah api merembet ke bangunan lain sehingga lantai bawah gedung masih bisa diselamatkan.

Kepala Museum Bahari Husnison Nizar belum dapat memastikan berapa besar kerugian yang diderita museum. Ia masih akan mencoba mendata koleksi museum yang selamat, terbakar namun dapat diperbaiki, atau rusak total.

"Diduga dari gudang di gedung C yang berisi bahan-bahan bekas pameran. Kemungkinan korsleting listrik. Anak-anak cleaning service yang bertugas di situ sudah berusaha memadamkan api, tapi karena asap makin tebal, kami tidak sanggup memadamkannya," kata Husnison ketika mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat meninjau lokasi kebakaran.

Husnison mengungkapkan museum baru saja selesai direnovasi akhir November 2017 lalu. Renovasi tersebut diakui hanya pada bagian fisik gedung museum saja seperti genteng, komponen kayu, kaso yang rapuh, cat gedung. Belum menyentuh instalasi listrik yang terakhir di lakukan lima tahun lalu.

Kepala Disparbud DKI Tinia Budiati mengungkapkan, sistem sprinkle gedung lama juga belum terpasang.

"Padahal rencananya tahun ini baru mau dipasang karena baru selesai renovasi. Malah kebakaran. Tapi karena kondisi ini kita akan evaluasi lagi," ucap Tinia.

Baca juga : 7 Fakta Museum Bahari Jakarta yang Terbakar

Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api di Gedung Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Kebakaran yang terjadi di Museum Bahari mengakibatkan koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah hangus terbakar dan sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran yang berasal dari Damkar Jakarta Utara dan Jakarta Barat tiba untuk memadamkan api.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Petugas pemadam kebakaran memadamkan sisa api di Gedung Museum Bahari, Jalan Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2018). Kebakaran yang terjadi di Museum Bahari mengakibatkan koleksi miniatur model dan alat-alat navigasi bersejarah hangus terbakar dan sebanyak 16 unit mobil pemadam kebakaran yang berasal dari Damkar Jakarta Utara dan Jakarta Barat tiba untuk memadamkan api.

Petugas PPSU terluka

Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 WIB. Setelah itu proses pendinginan api terus dilakukan pihak pemadam kebakaran dibantu petugas PPSU.

Nahas bagi salah satu petugas PPSU Penjaringan bernama Agus. Dirinya tertimpa bagian gedung yang belum stabil. Akibatnya ia dilarikan ke rumah sakit untuk perawatan.

"Langsung ditangani tadi oleh rekan-rekannya di lapangan. Dibawa ke RS Pluit. Setelah pemeriksaan sudah diperbolehkan pulang sore ini," ucap Lurah Penjaringan Depika Romadi.

Baca juga : Petugas PPSU Korban Kebakaran Museum Bahari Diperbolehkan Pulang

Meski mengalami peristiwa kebakaran, Husnison mengungkapkan museum tidak akan ditutup seluruhnya. Ia meyakinkan masih akan membuka pintu bagi wisatawan yang ingin berkunjung.

"Tidak ada rencana penutupan. Kita bereskan dulu, selamatkan dulu ruangan beresiko. Kemungkinan kita tidak akan melakukan penutupan total," ucap Husnison.

Husnison mengungkapkan untuk merenovasi bagian gedung yang terbakar diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 6 bulan lebih. Langkah yang diperlukan adalah penelitian konstruksi, dan penelitian struktur untuk kemudian dilakukan renovasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com