Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bambang Widjojanto: Selamat Datang Perubahan...

Kompas.com - 17/01/2018, 14:10 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komite Pencegahan Korupsi Ibu Kota Bambang Widjojanto mengatakan, Program Jakarta Satu merupakan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diyakini sebagai cara ampuh mencegah tindak korupsi.

"Mari kita tulis sejarah bagaimana menjaga korupsi dengan akal sehat, dengan bukti, karena kita mempunyai database yang kuat."

"Bukan sekadar kerja, tetapi kerja yang sistemik dan sistematis. Selamat datang perubahan," ujar Bambang dalam sambutannya di acara soft launching program Jakarta Satu, Rabu (17/1/2018).

Bambang mengatakan, konsep integrasi semacam ini telah digagas saat dirinya masih menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Lima tahun lalu kami pernah datang dengan gagasan yang namanya SIN (single identity number), bukan e-KTP, dulu gagasan KPK bukan e-KTP dan sekarang terbukti e-KTP bermasalah," katanya.

Baca juga: Anies Angkat Bambang Widjojanto Jadi Ketua TGUPP Pencegahan Korupsi

Ia menjelaskan, SIN merupakan data yang bisa mengintegrasikan data seseorang melalui berbagai sumber.

"Dia mempunyai data seperti kartu penduduk, data mengenai pembayaran telepon, pembayaran lain. Itu datanya diintegrasikan," ujarnya.

Menurut dia, program Jakarta Satu ini akan menjadi program yang lebih dahsyat daripada program SIN.

"Kami telah bertemu dengan teman-teman SKPD, teman-teman DPRD, dan Dinas Kesehatan. Kami menemukan satu pola yang jauh lebih dahsyat daripada sekadar SIN," ucapnya.

Baca juga: Anies: Gaji Camat di Jakarta Lebih Tinggi dari Ketua Komite PK DKI

Pemprov DKI meluncurkan program satu peta, satu data, dan satu kebijakan yang terangkum dalam program Jakarta Satu. Melalui program ini, Pemprov DKI akan mengintegrasikan data dari sejumlah SKPD menjadi sebuah database yang disebut big data untuk berbagai tujuan.

"Dengan database itu nanti bisa digunakan untuk berbagai kepentingan, salah satunya untuk meningkatkan penerimaan daerah," ujarnya.

Bambang mengatakan, program ini nantinya juga dapat mencegah terjadinya tindak pidana korupsi melalui kontrol terhadap pendapatan daerah. Menurut dia, pencegahan korupsi seharusnya tidak hanya berfokus pada pengeluaran daerah, tetapi juga pendapatan daerah.

Baca juga: Pemprov DKI Integrasikan Data Melalui Jakarta Satu

Kompas TV Komite ini beranggotakan lima orang, termasuk ketua, di antaranya mantan tim penasihat Anies-Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Dirawat di Panti Sosial, Lansia M Masih Melantur Diperkosa oleh Ponsel

Megapolitan
Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Dua Korban Tewas Kecelakaan Tol Cikampek Km 58 Asal Depok Dimakamkan di Ciamis

Megapolitan
Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Lansia yang Mengaku Diperkosa Ponsel Diduga Punya Masalah Kejiwaan

Megapolitan
Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Pakai Mobil Dinas ke Puncak, Pejabat Dishub DKI Disanksi Tak Dapat Tunjangan 2 Bulan

Megapolitan
98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

98.432 Pemudik Sudah Kembali ke Jakarta Naik Kereta Api via Stasiun Pasar Senen

Megapolitan
Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Dishub DKI: 80 Persen Pemudik Sudah Pulang, Lalu Lintas Jakarta Mulai Padat

Megapolitan
Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Wanita di Jaksel Sempat Cekcok dengan Kekasih Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil 'Live' Instagram

Perempuan di Jaksel Bunuh Diri Sambil "Live" Instagram

Megapolitan
Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Alibi Pejabat Dishub DKI Pakai Mobil Dinas ke Puncak: Jenguk Teman yang Sakit

Megapolitan
Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Pejabat Dishub DKI Dicopot Usai Pakai Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan

Megapolitan
Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Cerita Porter Berusia 73 Tahun di Terminal Kampung Rambutan: Kadang Makan Nasi Cabai Saja...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com