JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan bahwa penataan becak menjadi salah satu poin dalam kontrak politik yang dia tanda tangani. Dia bertekad untuk menepati janji tersebut.
"Iya dong, kalau saya berjanji saya harus melunasi," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (17/1/2018).
Namun, dia tidak merasa terbelenggu dengan kontrak politik itu. Menurut dia, janji tidak akan dibuat tanpa ada sebuah pertimbangan. Ketika dirinya membuat kontrak politik, dia sudah mempertimbangkan isi kontrak tersebut.
“Tidak terbelenggu. Jadi janji itu adalah sesuatu yang ketika dibuat sudah dengan pertimbangan. Kami ketika menandatangani itu melihat mana yang bisa dikerjakan mana yang tidak bisa,” ujar Anies.
Baca juga : Anies: Ini Bukan Kebijakan Mendatangkan Becak!
Anies sebelumnya juga menegaskan bahwa kebijakan yang dia buat bukan untuk mendatangkan becak-becak agar beroperasi di Jakarta. Melainkan untuk menata becak yang selama ini memang sudah ada di Jakarta.
Anies mengacu pada organisasi Sebaja (Serikat Becak Jakarta) yang memiliki 1.000 anggota. Tukang becak itu banyak tersebar di kawasan Jakarta Utara seperti di Teluk Gong, Tanah Pasir, Jelambar, Pejagalan, Muara Baru, Pademangan, Koja, dan lainnya.
"Faktanya ada dan selama ini mereka kejar-kejaran, kasihan hanya jadi korban," ujar Anies.
Baca juga : Saya Enggak Tahu di Pikiran Gubernur Apa Sampai Memperbolehkan Becak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.