JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengatakan, lima korban dalam pertisiwa robohnya konstruksi light rapid transit (LRT) merupakan karyawan PT VSL yang bertanggung jawab untuk melakukan stressing.
"Stressing adalah penarikan kabel baja (termasuk kabel tendon) untuk menyatukan box girder menjadi kesatuan span girder," kata Satya ketika dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2018).
Baca juga : Lima Korban Robohnya LRT Pulogadung Dirawat di RS Columbia Asia
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter menyampaikan kronologi kejadian tersebut menurut keterangan para petugas stressing kabel LRT.
"Untuk korban bernama Bapak Rois, Bapak Wahyudin, Bapak Abdul Mupit dan Bapak Wahyudin, pada hari Senin pukul 00.20 WIB, posisi berada pada segmen 6-7, sedang membereskan barang dan memasang not spider beem dengan kondisi sadar," ujar Jupan, Senin.
Ia mengatakan, keempat korban mengalami luka ringan dan dibawa ke RS Columbia Asia, Jakarta Timur oleh sopir proyek bernama Ahmad.
"Sedangkan untuk korban bernama Jamal masih belum dapat dimintai keterangan karena masih dalam perawatan," kata dia.
Baca juga : Konstruksi Proyek LRT Ambrol di Pulogadung, 5 Orang Jadi Korban
Robohnya konstruksi LRT itu terjadi di Jalan Kayu Putih Raya, Pulo Gadung, Jakarta Timur. Adapun proyek pembangunan LRT rute Kelapa Gading, Jakarta Utara-Velodrome (Rawamangun), Jakarta Timur dimulai sejak 20 Juni 2016 dalam rangka menyambut Asian Games 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.