Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengar Retakan dan Lihat Konstruksi LRT Runtuh, Pekerja Loncat ke Jalan Raya

Kompas.com - 22/01/2018, 10:43 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter mengatakan, empat dari total lima korban robohnya konstruksi proyek kereta ringan (LRT) telah memberikan keterangan.

Ia mengatakan, para korban menceritakan detik-detik robohnya konstruksi LRT yang terletak di Pulogadung, Jakarta Timur, sehingga menyebabkan empat orang terluka dan satu korban lainnya belum dapat memberikan keterangan.

"Salah satu korban bernama Ahmad Kumaedi mengatakan, saat itu ia berada di segmen 6-7 sedang melakukan lamsir plat dan note ke segmen 1. Terdengar suara retakan dari segmen 15," ujar Jupan saat dihubungi, Senin (22/1/2018).

Kepada petugas, korban lain bernama Rois Julianto (27) mengaku melompat ke arah jalan raya untuk menghindari reruntuhan konstruksi LRT.

Baca juga: Kronologi Robohnya Konstruksi LRT Menurut Dirut Jakpro

"Saat terjadi segmen roboh posisi jongkok tangan membentuk segmen, kemudian mengenai bibir menghindari material dengan meloncat ke jalan raya," ujar Jupan.

Salah satu korban robohnya konstruksi LRT di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2018).Dokumen BPBD DKI Jakarta Salah satu korban robohnya konstruksi LRT di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (22/1/2018).
Ahmad, Rois, dan ketiga korban lain kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Columbia Asia, Jakarta Timur, untuk menjalani perawatan intensif.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengatakan, lima korban dalam pertisiwa robohnya konstruksi LRT merupakan karyawan PT VSL yang bertanggung jawab melakukan stressing.

Baca juga: Konstruksi LRT yang Roboh Telah Ditutup Terpal, Lalu Lintas Normal

"Stressing adalah penarikan kabel baja (termasuk kabel tendon) untuk menyatukan box girder menjadi kesatuan span girder," katanya ketika dihubungi Kompas.com.

Kompas TV Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan mengurangi dan menghapuskan dana penyertaan modal pemerintah pada sejumlah BUMD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com