JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Jupan Royter mengatakan, empat dari total lima korban robohnya konstruksi proyek kereta ringan (LRT) telah memberikan keterangan.
Ia mengatakan, para korban menceritakan detik-detik robohnya konstruksi LRT yang terletak di Pulogadung, Jakarta Timur, sehingga menyebabkan empat orang terluka dan satu korban lainnya belum dapat memberikan keterangan.
"Salah satu korban bernama Ahmad Kumaedi mengatakan, saat itu ia berada di segmen 6-7 sedang melakukan lamsir plat dan note ke segmen 1. Terdengar suara retakan dari segmen 15," ujar Jupan saat dihubungi, Senin (22/1/2018).
Kepada petugas, korban lain bernama Rois Julianto (27) mengaku melompat ke arah jalan raya untuk menghindari reruntuhan konstruksi LRT.
Baca juga: Kronologi Robohnya Konstruksi LRT Menurut Dirut Jakpro
"Saat terjadi segmen roboh posisi jongkok tangan membentuk segmen, kemudian mengenai bibir menghindari material dengan meloncat ke jalan raya," ujar Jupan.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengatakan, lima korban dalam pertisiwa robohnya konstruksi LRT merupakan karyawan PT VSL yang bertanggung jawab melakukan stressing.
Baca juga: Konstruksi LRT yang Roboh Telah Ditutup Terpal, Lalu Lintas Normal
"Stressing adalah penarikan kabel baja (termasuk kabel tendon) untuk menyatukan box girder menjadi kesatuan span girder," katanya ketika dihubungi Kompas.com.