JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, perbaikan box girder pada konstruksi proyek light rail transit (LRT) di Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, membutuhkan waktu 1 bulan.
Meski demikian, Anies menjamin perbaikan tersebut tidak akan mengganggu jadwal pengerjaan proyek PT Jakarta Propertindo dengan kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk itu.
"Laporan dari Pak Dirut (Dirut Jakpro Satya Heragandhi) tadi, (robohnya box girder) tidak mengganggu schedule (penyelesaian proyek LRT). Memang ini perlu perbaikan, nanti kira-kira 3 minggu sampai 1 bulan untuk perbaikan, tetapi tidak mengganggu schedule secara umum," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018).
Anies mengatakan, PT Jakarta Propertindo akan menginvestigasi penyebab robohnya box girder tersebut. Hari ini, penanganan baru dilakukan untuk mengamankan area robohnya box girder itu.
Baca juga: Dua Kemungkinan Penyebab Jatuhnya Box Girder LRT
"Tadi pagi saya baru fokus pengamanannya. Nanti dia akan bentuk orang kerja khusus mengevaluasi apa yang sebenarnya terjadi," katanya.
Box girder pada konstruksi LRT roboh pada Senin dini hari. Robohnya box girder itu mengakibatkan lima orang pekerja luka-luka.
Baca juga: Robohnya Box Girder Dinilai Tak Ganggu Target Penyelesaian LRT Kelapa Gading-Velodrome
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau Wika memperkirakan robohnya box girder tidak akan mengganggu target penyelesaian LRT Kelapa Gading-Velodrome, yakni sebelum Asian Games pada Agustus 2018.
"Penyebab terjadinya insiden ini masih dalam tahap investigasi pihak terkait, tetapi indikasi awal menunjukkan bahwa insiden ini tidak akan mengganggu jadwal penyelesaian proyek serta kekuatan struktur yang telah terpasang," ujar Sekretaris Perusahaan Wika, Puspita Anggraeni, melalui keterangan tertulis.