JAKARTA, KOMPAS.com - Museum Bahari kembali dibuka untuk umum pada Selasa (23/1/2018) setelah kebakaran yang menghanguskan sebagian ruangan dan koleksi di sana pada Selasa (16/1/2018).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, bagian yang dapat dikunjungi pengunjung adalah lantai dasar dan 2 gedung A. Kemudian, pengunjung juga dapat mengunjungi gedung B yang tidak tersentuh api saat kebakaran serta sebagian gedung C.
Di lantai dasar gedung A, pengunjung dapat melihat-lihat koleksi miniatur kapal, alat dunia kebaharian, diorama, serta papan pemberitahuan sejarah kelautan.
Beranjak ke lantai 2, pengunjung dapat melihat-lihat diorama dan patung tokoh-tokoh kelautan dari seluruh dunia. Selain itu, di lantai ini, pengunjung juga dapat mengunjungi perpustakaan untuk melihat dan membaca beragam koleksi buku kelautan.
Baca juga: Museum Bahari Dibuka Kembali, Pengunjung Bisa Menikmati 250-an Koleksi
Selain menempatkan petugas, pengelola juga mendirikan dinding yang terbuat dari seng setinggi dua meter di beberapa area, seperti ruang antara gedung A dan B, serta B dan C.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata DKI Jakarta Tinia Budiati mengatakan, pengoperasian museum menunggu arahan petugas pemadam kebakaran. Sebab, bara api masih terlihat setelah kebakaran terjadi.
Baca juga: Pascakebakaran, Hari Ini Museum Bahari Dibuka untuk Umum
"Ini kami siapkan bagian (museum) yang tidak terbakar untuk pelayanan masyarakat agar tetap bisa dilakukan. Ada sekitar 250 koleksi yang bisa dipamerkan," kata Tinia.
Museum Bahari setiap harinya dibuka mulai pukul 08.00. Pengunjung cukup membayar Rp 5.000 untuk tiket masuk.
Sebelumnya, Museum Bahari terbakar dan menghanguskan sebagian gedung A dan C. Akibatnya, 155 buah koleksi terbakar.
Sebagian besar koleksi yang terbakar itu terdiri dari koleksi perahu asli, replika perahu, alat navigasi, jangkar, kemudi kapal, suar apung, dan lukisan.