Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

100 Hari Anies-Sandi: OK OCE, antara Janji dan Kenyataan...

Kompas.com - 24/01/2018, 10:32 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Program OK OCE atau kewirausahaan menjadi salah satu janji kampanye Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Janji mengembangkan kewirausahaan ini bahkan sudah ada sebelum Anies digandeng mendampingi Sandiaga.

Janji ini awalnya dikenal karena gimmick-nya. Tak jarang juga Sandiaga diledek atas gestur OK OCE ini.

Namun, di balik gimmick dan meme OK OCE yang beredar, relawan-relawan Anies-Sandi yang merupakan pengusaha kecil bergerilya menggandeng pedagang kecil lainnya membuat komunitas dan berbagai acara. Ada OK OCE Melawai 16, OK OCE Academy, OK OCE Masjid, hingga OK OCE Smart.

Baca juga: Sandi Sebut 4.230 Orang di Jakarta Telah Daftar Program OK OCE

Berbeda dengan ucapan Sandiaga yang dulu menyatakan OK OCE tak akan menggunakan APBD, dalam perumusan APBD ternyata OK OCE dianggarkan dalam APBD sebesar Rp 82 miliar.

Anggaran itu untuk menyiapkan tempat pelatihan di 44 kecamatan di Jakarta dan untuk biaya pelatih.

Pendamping OK OCE di setiap kecamatan yang jumlahnya empat orang per kecamatan digaji sesuai UMP Rp 3,6 juta dan bisa membawa pulang per bulan Rp 9 juta jika ditambah biaya operasional.

Menjelang pelantikan, OK OCE disorot lantaran gerakan yang dianggarkan itu diketuai kakak Sandiaga, Indra Uno. Indra langsung dicopot setelah Anies-Sandi resmi dilantik.

Baca juga: Pendamping OK OCE Digaji Rp 3,6 Juta Per Bulan Plus Dana Operasional

Janji dimodali

Spanduk ok oceIstimewa Spanduk ok oce
Seusai pelantikan, gerakan ini dipertanyakan lantaran saat kampanye ada spanduk berbunyi, "Ayo bergerak ambil kesempatan. Dimodalin punya bisnis! Disediain tempat usaha! Dicariin Pembeli! Coblos nomor 3."

Terkait klaim ini, Sandiaga mengklarifikasinya dengan mengatakan bahwa Pemprov DKI hanya akan membantu memfasilitasi pengajuan permodalan ke bank dan lembaga lain.

"Dikasih modal tentunya dalam bentuk difasilitasi dengan Bank DKI dan lembaga keuangan lainnya, jadi kami pastikan yang OK OCE itu mendapatkan permodalan," kata Sandiaga, Desember 2017.

Sandiaga tak mau mengulangi kesalahan pemerintah sebelumnya yang tak membantu para pelaku usaha memperoleh kemudahan memperoleh modal usaha.

"Kesalahan Pemprov DKI dulu sampai macet Rp 400 miliar lebih adalah tidak menyalurkan karena Pemprov tidak memiliki kemampuan menilai mana yang bisa diberikan pendanaan, mana yang tidak," ujarnya.

Anggota DPRD kritik OKE OCE

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com