Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senyum PKL dan Kekecewaan Sopir di Angkot Tanah Abang

Kompas.com - 26/01/2018, 06:00 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Desember 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menutup satu ruas jalan Jatibaru Raya di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, untuk memberi tempat para pedagang kaki lima (PKL) berdagang.

Saat pendataan, jumlah PKL yang selama ini berjualan di trotoar Tanah Abang 394 orang. Jumlah itulah yang dijadikan acuan bagi Pemprov DKI Jakarta untuk memberikan tenda sebagai lapak para pedagang.

Para PKL yang berjualan pakaian merasa senang dengan model penataan yang dilakukan. Namun, sejumlah PKL yang khusus menjual makanan dan minuman protes dan menuntut agar mereka juga diberikan lapak seperti PKL lainnya. Mereka merasa, merekalah yang berhak menerima lapak tersebut. Pasalnya, para PKL yang kini menempati tenda, kata mereka, merupakan pedagang yang telah memiliki kios di dalam gedung.

Baca juga : Jalan Jatibaru Ditutup, Bagaimana Dampak Kemacetannya?

"Kami ini yang namanya PKL, bukan mereka yang di sana (berjualan di tenda). Kami yang seharusnya dapat tenda," kata seorang PKL kepada Satpol PP, pada 22 Desember 2017.

Efek penutupan Jalan Jatibaru, Pemprov DKI Jakarta menyediakan 15 bus transjakarta "explorer" setiap hari sebagai transportasi warga untuk berkeliling Pasar Tanah Abang. Rute yang dilewati adalah halte Stasiun Tanah Abang-halte Blok G-halte Blok B-halte Auri-halte Blok E-halte flyover Jatibaru dan kembali ke Stasiun Tanah Abang. Bus transjakarta explorer beroperasi setiap hari mulai pukul 08.00-18.00.

Kepala Humas PT Transjakarta Wibowo mengatakan, sejak beroperasi dari tanggal 22 Desember 2017 hingga 24 Januari 2018, total jumlah penumpang bus transjakarta explorer 401.228 orang.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, efek penataan Tanah Abang membuat kemacetan di kawasan tersebut menurun. Dalam data yang ditunjukkan Sandiaga pada  5 Januari 2018 terlihat grafik kemacetan di kawasan Tanah Abang fluktuatif. Meski demikian, terjadi penurunan kemacetan yang signifikan di kawasan tersebut.

Sebanyak 11.558 laporan kemacetan di aplikasi Waze terjadi pada 21 Desember 2017, atau sebelum penataan Tanah Abang. Setelah ditata, laporan kemacetan terbanyak terjadi pada 22 Desember 2017 yakni 7.189 laporan.

"Selama periode 22 Desember 2017-4 Januari 2018, rata-rata terjadi penurunan jumlah laporan kemacetan sebesar 46 persen untuk weekday dan 25 persen untuk weekend dibandingkan sebelum penataan (1-21 Desember 2017)," kata Sandiaga.

Namun, Sandiaga mengatakan penurunan kemacetan kemungkinan masih dipengaruhi libur panjang. Pemprov DKI Jakarta belum mengumumkan evaluasi Tanah Abang untuk periode Januari 2018.

Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Para pengemudi angkutan umum berbagai jurusan Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (22/1/2018). Mereka tidak terima dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta yang menutup ruas jalan demi pedagang kaki lima.
Penutupan jalan tersebut menimbulkan efek domino. Sejumlah pengusaha, khususnya pengusaha ekspedisi mengeluh. Mereka mengatakan penutupan jalan itu membuat pendapatan mereka turun, bahkan merugi hingga puluhan juta rupiah. Ini karena akses bongkar muat barang yang dulunya mudah, menjadi sangat sulit.

Tak hanya pengusaha, sopir angkot yang melayani trayek Tanah Abang juga tak senang dengan adanya penutupan jalan tersebut. Puncaknya pada Senin lalu para sopir angkot Tanah Abang melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota. Mereka menuntut Pemprov DKI membuka kembali Jalan Jatibaru.

Baca juga : Kadishub DKI Rayu Sopir Angkot Tanah Abang Ikut OK Otrip

Namun, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah yang menemui mereka mengatakan tidak bisa mengambulkan tuntutan tersebut karena keputusan hanya bisa diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Andri menawarkan kepada para sopir angkot untuk ikut program OK-Otrip.

Andri juga menawarkan opsi nomor polisi ganjil genap bila sopir angkot ingin menggunakan dua rute jalan untuk beroperasi. Namun Andri mengatakan kedua tawaran tersebut belum disepakati oleh para sopir angkot.

"Jadi pakai kebijakan awal saja yang sudah berjalan," ujar Andri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com