Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Warga dan Polisi, Sandy Tumiwa Gerebek Rumah Tessa Kaunang

Kompas.com - 27/01/2018, 14:10 WIB
Stanly Ravel

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktor Sandy Tumiwa datang ke Polda Metro Jaya untuk konsultasi terkait adanya pengaduan warga Duren Tiga tempat rumah mantan istrinya, Tessa Kaunang, yang sering membawa lelaki ke dalam rumahnya.

"Saya dapat kabar dari teman kalau warga dekat rumah saya yang ditempati TK (Tessa Kaunang) akan digerebek karena sering membawa lelaki ke dalam rumah saat malam hari," ucap Sandy kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Sabtu (27/1/2018).

Setelah dengar kabar itu, Sandy mengaku shock karena di rumah ada anaknya. Lalu dia memutuskan untuk datang ke sana bersama kuasa hukumnya.

M Firdaus Oiwobo, kuasa hukum Sandy, mengatakan setelah di lokasi, pihaknya melakukan pembicaraan dengan warga untuk melaporkan ke Polsek Pancoran, sehingga pengerebekan dilakukan bersama kepolisian.

"Setelah pihak polisi datang sekitar pukul 5.00 pagi akhirnya kita ramai-ramai temui TK. Saat itu juga kita tanya TK mengenai keberadaan laki-laki tersebut," kata Firdaus.

Baca juga : BNN Tetapkan 5 Tersangka Terkait Penggerebekan Diskotek MG

Firdaus menjelaskan saat ditanya, Tessa mengakui memang sering membawa lelaki berinsial R menginap ke rumahnya. Namun, dari laporan warga dan pihak sekuriti, R juga datang tadi malam.

"Karena dapat laporan si R ini datang dari pihak sekuriti, jadi kita tanya di mana sekarang si R ini. Tapi yang bersangkutan terus berkelit bahwa R tidak datang malam tadi. Namun TK mengaku memang R sering menginap dan (R) berprofesi sebagai pilot," kata Firdaus.

Firdaus menjelaskan maksud tujuan Sandy datang ke Polda Metro Jaya untuk berkonsultasi pasal apa saja yang bisa dikenai untuk Tessa. Karena meski berstatuskan mantan, namun rumah yang ditempati Tessa beserta anaknya masih atas nama Sandy.

"Rumah itu sekarang masih gono-gini tapi atas nama Sandy. Kami juga akan lapor ke pihak KPAI agar Sandy bisa mendapatkan hak asuh terhadap anaknya karena tidak bisa menjaga amanah. Untuk saat kemunkinan pasal yang bisa diterapkan hanya 167, yakni masuk perkarangan rumah tanpa izin," ucap Firdaus.

Baca juga : Berita Populer: Rumput di Monas, Dosa Deddy Mizwar, dan Penggerebekan Dedi Mulyadi

Kompas TV Polisi mengamankan 18 kilogram bahan sabu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com