Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bappenas: Kualitas 13 Sungai di Jakarta Buruk, Lihat Pakai Drone Airnya Hitam

Kompas.com - 01/02/2018, 20:17 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan buruknya kualitas air di Jakarta. Direktur Utama Pengairan dan Irigasi Bappenas, Abdul Malik Sadat Idris mengatakan, berdasarkan hasil penelitian Bappenas, 96 persen air perkotaan dalam kondisi tercemar berat. Contohnya, 13 sungai di Jakarta memiliki kandungan air yang buruk bila dikonsumsi.

"Biochemical oxygen demand, fosfor, dan nitrogen tinggi sekali. Kualitas 13 sungai buruk. Lihat pakai drone, airnya hitam," ujar Abdul saat diskusi publik di Jakarta Pusat, Kamis (1/2/2018).

Salah satu penyebabnya sanitasi di pemukiman yang tidak memadai. Di sisi lain, ketersediaan air baku di Jakarta saat ini berkurang hingga 4 meter kubik per detik. Adapun cakupan pelayanan air bersih perusahaan air minum daerah hanya 55 persen. Padahal, kebutuhan air untuk dikonsumsi terus meningkat.

Baca juga: Ikan, Madu, dan Para Perempuan yang Berinovasi di Tepi Sungai Kapuas

Oleh karena itu, lanjutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana membangun 72 unit sanitasi. Kemudian, Pemprov DKI berencana membangun 200 unit sanitasi.

Terkait pengadaan air bersih, pemerintah berencana melakukan kesepakatan atas tarif air curah yang dapat diterima warga. Selama ini, warga enggan menggunakan air dari PDAM karena harganya yang dianggap terlalu mahal dibanding mengambil air tanah.

Abdul mengatakan, perlu kontribusi Pemprov DKI untuk pembangunan transmisi internal dan jaringan pipa distribusi dari PMD DKI Jakarta Rp 18,7 triliun.

"Makanya harus ada koordinasi yang lebih kuat," ujar Abdul.

Kompas TV Tim petugas gabungan menemukan tempat pembuangan sampah yang tercampur limbah medis di Kawasan Rancaekek Kabupaten Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com