JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengaku perkembangan pembangunan intermediate treatment facility (ITF) atau pembangkit listrik bertenaga sampah di Sunter, Jakarta Utara telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan Finlandia, Fortum.
Dengan tercapainya kesepakatan itu, dirinya telah berkoordinasi dengan Kemeterian Koordinator Bidang Kemaritiman.
"Jadi kesepakan prinsipal sudah tercapai, jadi untung saya dilaporkan dan sudah saya koordinasikan ke kantor Pak Luhut (Binsar Pandjaitan)," ujar Sandiaga di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (1/2/2018).
Sandiaga berharap perjanjian kemitraan dengan Fortum segera diselesaikan. Pihaknya akan fokus menyelsaikan perjanjian itu agar bisa segera ditandatangani.
Baca juga : Djarot Yakin Pembangunan ITF Sunter Akan Kurangi Jumlah Sampah
"Jadi kalau kesepakatan prinsipnya sudah, maka join venture-nya bisa, mudah-mudahan ITF Sunter bisa segera difinalkan," kata Sandiaga.
ITF Sunter akan dibangun PT Jakarta Propertindo (BUMD DKI Jakarta) bekerja sama dengan perusahaan listrik milik pemerintah Finlandia, Fortum Power and Heat Oy, dengan skema build, operate, and transfer (BOT).
ITF Sunter nantinya akan mengolah sampah di Ibu Kota dan mengubahnya menjadi tenaga listrik.
Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Satya Heragandhi sebelumnya menjelaskan, sampah-sampah akan diubah menjadi 35 megawatt listrik yang akan bermanfaat untuk warga Jakarta, khususnya kawasan Sunter.
Baca juga : Pembangunan ITF Dinilai Akan Memperburuk Kualitas Udara di Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.