Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan RS Siloam TB Simatupang Tak Lagi Layani Pasien BPJS Kesehatan

Kompas.com - 02/02/2018, 09:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comBPJS Kesehatan tidak melanjutkan kerja sama dengan Rumah Sakit Siloam TB Simatupang yang berakhir sesuai dengan kontrak per 31 Januari 2018.

Head of Marketing RS Siloam TB Simatupang Anastasia Hermawan mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi evaluasi BPJS Kesehatan sehingga kerja sama tak dilanjutkan. Salah satunya adalah soal waktu tunggu pasien.

"Jadi, mungkin begini, kalau pasien BPJS Kesehatan itu kan dari faskes puskesmas baru boleh dirujuk ke sini, sampai sini ada antrean dan mungkin ada pasien yang mengeluh antrenya lama atau gimana," jelas Anastasia kepada Kompas.com, Kamis (1/2/2018).

Baca juga: Mulai 1 Februari, RS Siloam TB Simatupang Tak Layani Pasien BPJS Kesehatan

Selain itu, lanjut Anastasia, kemungkinan besar ada juga yang mengeluh soal efektivitas alur sehingga membuat para pasien tersebut lama dapat giliran diperiksa dokter dan lama menunggu obatnya.

Anastasia tidak menampik evaluasi yang diberikan BPJS Kesehatan. Dia mengaku, manajemen RS Siloam Simatupang siap memperbaiki pelayanan mereka terhadap pasien BPJS Kesehatan.

"Ya, saya rasa memang itu ada benarnya karena kami baru belajar setahun, jadi masih banyak hal yang perlu kami sesuaikan dan ini kami jadikan perbaikan, kami terima evaluasinya untuk memperbaiki pelayanan ke depannya," katanya.

Baca juga: Bagaimana Nasib Pasien BPJS Kesehatan di RS Siloam TB Simatupang?

Mulai 1 Februari 2018, RS Siloam TB Simatupang tak lagi menerima pasien BPJS Kesehatan. Namun, jika ada perbaikan dari hasil evaluasi, RS Siloam Simatupang bisa segera kembali melayani pasien BPJS Kesehatan.

"Enggak ada tenggat waktu dari BPJS untuk memperbaiki itu, tetapi semoga bisa segera. Mudah-mudahan bisa kerja sama lagi supaya pasien-pasien kami yang sudah berobat di sini bisa kembali," ujar Anastasia.

Kepala Humas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Nopi Hidayat juga mengatakan, pihaknya dengan RS Siloam TB Simatupang sepakat tidak melanjutkan kerja sama berdasarkan pertimbangan hasil evaluasi.

"BPJS Kesehatan dan RS Siloam TB Simatupang bersepakat untuk tidak melakukan perpanjangan kerja sama karena terdapat beberapa syarat dan ketentuan dalam proses evaluasi dan seleksi (credentialing) yang tidak dapat dipenuhi RS Siloam TB Simatupang," ujar Nopi kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2018).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com