DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat (2/2/2018) ini, menghadiri Dies Natalis Uniersitas Indonesia (UI) di Depok, Jawa Barat. Begitu mengetahui agenda tersebut, Komunitas Sejarah Depok melakukan aksi unjuk rasa berupa memakai topeng bergambarkan wajah Jokowi sambil membawa tulisan berpesan "#SelamatkanRumahCimanggis Jadikan Rumah Cimanggis Museum".
Mereka meminta Jokowi mempertahankan Rumah Cimanggis yang merupakan bagunan dari masa penjajahan Belanda. Bangunan itu terancam digusur karena di lokasi yang sama akan dibangun kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII).
Baca juga : Rumah Cimanggis Peninggalan VOC Diusulkan Jadi Museum Sejarah Depok
"Presiden harus diingatkan bahwa aset sejarah nasional yang berharga tengah terancam. Kebetulan pagi ini Presiden Jokowi datang ke acara Dies Natalis UI Depok. Sebab itu kami ingin sambut dengan aksi kultural, aksi bertopeng Jokowi," kata sejarawan JJ Rizal.
Aksi tersebut di lakukan di dalam kawasan kampus UI.
"Harapan kami dengan aksi ini maka Pak Jokowi menjadi ngeh (tahu) bahwa kasus Rumah Cimanggis seperti juga kasus Pasar Cinde, Bastion Zeeburg, menjelaskan bahwa UU Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010 tinggal menjadi macan kertas," kata Rizal.
Menurut Rizal, pemerintah seharusnya menjadi teladan dalam menjalankan amanah UU Cagar Budaya. Negara seharusnya melestarikan cagar budaya, bertanggung jawab dalam pengaturan pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya.
"Aksi kami ini ingin mengingatkan agar Pak Jokowi tidak lupa sejarah. Ingat janjinyanya dalam Nawacita butir ke delapan agar menghargai dan belajar dari sejarah," kata Rizal.
Pengamat sejarah dan cagar budaya yang juga hadir dalam aksi itu, yaitu Bambang Eryudhawan menyebutkan, persoalan Rumah Cimanggis bukan persoalan lokal Depok, Jawa Barat. Kasus Rumah Cimanggis merupakan puncak gunung es dari persoalan abainya pemerintah terhadap situs-situs sejarah di Indonesia.
Kasus Pasar Cinde yang dirobohkan di Palembang, Sumatera Selatan; Bastion Zeeburg di kawasan Pasar Ikan, Jakarta; dan belakangan situs sejarah Singasari di Malang, Jawa Timur, menunjukkan bahwa proyek infrastruktur raksasa pemerintah dan swasta mengorbankan situs-situs cagar budaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.