Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Harap "Pak Ogah" Dapat Honor Sesuai UMP

Kompas.com - 03/02/2018, 07:32 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Halim Pagarra mengatakan, sempat membicarakan kelanjutan nasib sukarelawan pengatur lalu lintas (supeltas) atau kerap disebut "pak ogah" dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno.

"Kemarin saya diajak ngomong sama Pak Wagub. Beliau katanya akan support (supeltas)," ujar Halim di Mapolda Metro Jaya, Jumat (2/2/2018).

Menurutnya, pembahasan tersebut terjadi saat Halim diundang Pemprov DKI untuk membicarakan evaluasi penataan Tanah Abang pada Januari 2018.

"Tapi saya belum tanya lagi support-nya bagaimana itu. karena belum ketemu lagi. Saya juga belum tanyakan soal gaji, kan, saya harapkan honor supeltas sesuai UMP (upah minimum provinsi)," katanya.

Baca juga: Sandiaga: Gaji Pak Ogah Tidak Dianggarkan pada APBD 2018

Halim melanjutkan, pelatihan terhadap supeltas telah dilakukan di seluruh wilayah di Jakarta. Kini, sebagian supeltas telah kembali membantu polisi mengatur lalu lintas dan mengenakan rompi yang seragam.

"Itu rompinya dibantu bank dan perusahaan, rompinya saja ya. Kami yang penting sudah latih, sudah catat, jadi tidak diusir, dia enggak meminta paksa kepada warga, jadi bukan preman," ujar Halim.

Sejak Oktober 2017 Halim menyampaikan keinginannya bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga membicarakan masalah honor supeltas.

Baca juga: Pak Ogah: Gosipnya Mau Digaji, tetapi 4 Bulan Tak Ada Apa-apa

Halim berharap Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Anies-Sandiaga mau membantu memberi honor untuk supeltas. Sayangnya, saat itu, Pemprov DKI tidak bisa menggaji para supertas yang telah dilatih polisi.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko mengatakan, keputusan itu terkait aturan penganggaran.

Baca juga: Cerita Pak Ogah Hampir Ditabrak Mobil Mewah hingga Ditendang

Sigit mengatakan, supeltas direkrut, dikelola, dan dilatih Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Artinya, para supeltas itu tidak masuk struktur Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemprov DKI. Dengan demikian, anggaran gaji supeltas tidak bisa dibebankan pada APBD DKI.

Kompas TV Biang Kemacetan, Juru Parkir Liar Ditahan Petugas Gabungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com