Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desakan Sopir Angkot Tanah Abang Membuahkan Hasil...

Kompas.com - 04/02/2018, 05:45 WIB
David Oliver Purba

Penulis

Berbagai upaya dan desakan sopir angkot Tanah Abang selama beberapa hari itu akhirnya membuahkan hasil. Dari pertemuan kedua antara Sandiaga dan sopir angkot Tanah Abang pada Jumat lalu, Pemprov DKI kembali memperbolehkan angkot melintas di Jalan Jatibaru Raya.

Angkot boleh melintas di kawasan tersebut pukul 15.00-08.00. Selain itu, disepakati pula transjakarta Tanah Abang Explorer kembali beroperasi mulai Sabtu (3/2/2018) pukul 08.00-15.00.

Namun, angkot hanya diperbolehkan melintas di satu ruas jalan, yakni di depan Stasiun Tanah Abang. Pasalnya, satu ruas lagi akan tetap digunakan PKL berjualan.

Baca juga: Angkot Tanah Abang Bisa Melintasi Jalan Jatibaru Pukul 15.00-08.00

"Mulai pukul 15.00-08.00, semua rute (angkot yang) melalui depan Stasiun Tanah Abang dan Blok A dapat dilalui angkot kecil. (Angkot) trayek JP 03, JP 03A, M 08, dan M 10," ujar Andri di Balai Kota, Jumat.

Baca juga: DKI Pasang Rambu Operasional Angkot di Jalan Jatibaru

Dari pertemuan itu, Dishub DKI juga memperbolehkan angkot mengetem di sekitar kawasan Tanah Abang. Kendati demikian, angkot tersebut harus menaati peraturan yang ditentukan.

"Sekali lagi, kami sudah mengatur pengeteman paling banyak 15 mobil, baik itu di stasiun lama maupun di Jatibaru Bengkel," ujar Andri.

Ikut OK Otrip

Dalam pertemuan itu, Sandiaga juga menawarkan program OK Otrip. Sandiaga menjelaskan, skema pendapatan sopir angkot berdasarkan rupiah per kilometer.

Dia juga menyampaikan fasilitas apa saja yang diterima sopir jika bergabung OK Otrip. Misalnya gaji ke-13 dan BPJS. Sandiaga menyebut, para pengusaha sopir angkot setuju mengikuti program tersebut.

Ia mengatakan, modal kerja untuk gaji sopir dan bensin akan ditanggung pemilik kendaraan atau koperasi terlebih dahulu. Uji coba penerapan OK Otrip di Tanah Abang ditargetkan dilaksanakan dua pekan lagi.

Baca juga: Sandiaga: Sopir Angkot Tanah Abang Setuju dan Dukung Program OK Otrip

Sopir angkot dan pengusaha angkot Tanah Abang foto bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno usai menyepakati OK Otrip, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/2/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Sopir angkot dan pengusaha angkot Tanah Abang foto bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno usai menyepakati OK Otrip, di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (2/2/2018).
DKI akan menginventarisasi berapa banyak angkot yang akan ikut program tersebut. Untuk itu, pihaknya akan menggelar pertemuan dengan para pemilik dan koperasi angkot Tanah Abang.

"Kesepakatan pertama adalah Pemprov DKI dan para perwakilan (sopir angkot) setuju dan mendukung program OK Otrip Pemprov DKI Jakarta untuk mempercepat inplementasi OK Otrip," ujar Sandiaga.

Baca juga: Usai Sepakati OK Otrip, Sandiaga dan Sopir Angkot Tanah Abang Wefie

Namun, para pengusaha sopir angkot masih khawatir dengan keikutsertaan mereka dalam program tersebut. Masih ada beberapa poin dalam sistem OK Otrip yang akan merugikan mereka.

Petrus Tukimin, pemilik angkot M08, menjelaskan hal-hal yang masih belum disepakati pengusaha angkot.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama sopir angkot Tanah Abang melakukan konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/2/2018). KOMPAS.com/JESSI CARINA Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno bersama sopir angkot Tanah Abang melakukan konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (2/2/2018).
Angkot yang beroperasi dalam sistem OK Otrip memiliki target perjalanan 190 km. Untuk rute OK Otrip lainnya, target ini bisa tercapai. Namun, angkot Tanah Abang adalah rute pendek. Petrus memperhitungkan pergi pulang sopir angkot hanya menempuh jarak 10 sampai 11 kilometer.

Baca juga: Kadishub DKI: Uji Coba OK Otrip Tanah Abang Paling Lama 2 Minggu Lagi

Dalam satu hari, sopir paling banyak mengemudi delapan kali perjalanan. Jika dikalikan, total perjalanan dalam satu hari tidak sampai 100. Masih jauh dari target sistem OK Otrip yang 190 km per hari. Target pun masih belum tercapai jika jarak perjalanan PP menjadi 12 km. Saat ini, Dinas Perhubungan DKI Jakarta masih menawarkan tarif Rp 3.459,36 per km.

Jika target 190 km sehari tercapai, pemilik akan mendapat sekitar Rp 600.000. Jika target jarak tidak tercapai, pemilik tidak bisa mendapat Rp 600.000.

Baca juga: OK Otrip Akan Diterapkan di Tanah Abang, Ini Kekhawatiran Pengusaha Angkot

"Kalau cuma Rp 300.000, enggak mau pasti," kata Petrus.

Oleh karena itu, Petrus ingin rute diperpanjang agar target tercapai. Dia tidak mau rugi karena angkot tidak mencapai target jarak perjalanan.

Kompas TV Mulai Sabtu (3/2) pagi angkutan kota yang sebelumnya dilarang kini kembali diperbolehkan melintas di Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com