Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Pejaten Timur, Orangtua Panik Bawa Barang, Anak-anak Happy Bisa Berenang

Kompas.com - 05/02/2018, 17:12 WIB
Ardito Ramadhan,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hujan deras yang mengguyur Bogor berimplikasi pada warga empat RW di Kelurahan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2018).

Rumah-rumah warga yang berada di tepian Kali Ciliwung itu terendam banjir dengan ketinggian lebih dari satu meter.

Menyusul banjir tersebut, warga terlihat panik menyelamatkan harta benda yang terdapat di rumahnya. Sejumlah pemuda dan petugas PPSU tampak sibuk mengangkat berbagai macam perabotan mulai dari kasur, lemari, hingga kulkas.

"Ayo bawa ke atas bawa ke atas," kata para petugas PPSU yang mengenakan seragam oranye kebesarannya. Sejumlah sepeda motor pun tampak lalu-lalang membawa berbagai jenis perabotan.

Baca juga : Korban Banjir Pejaten Timur Akan Dievakuasi ke SMPN 46

Beberapa petugas PPSU juga terlihat menggunakan pelampung berwarna biru, seolah siap menyelami rumah-rumah warga yang hampir tenggelam.

Di tengah kesibukan para pemuda dan petugas PPSU, sejumlah anak-anak tampak kuyup berlarian di tengah lorong kampung yang sempit.

Tak hanya berlarian, anak-anak itu juga terlihat asyik berenang di tengah air  berwarna coklat.

"Ayo mumpung setahun sekali," kata seorang remaja perempuan sambil menyeburkan diri ke tengah air.

Baca juga : Terjebak Banjir, Warga Pejaten Timur Digendong

Seorang anak pun terlihat gembira ketika melihat air banjir yang semakin mendekati rumahnya.

"Bentar lagi rumah kita banjir, enak dong ya bisa berenang di depan rumah," kata bocah berusia sekitar tiga tahun itu.

Bagi anak-anak, musibah banjir seperti ini memang kesempatan emas untuk bermain air. Namun, keriaan anak-anak itu rupanya menimbulkan rasa senewen beberapa orang tuanya.

"Haduh, bandel banget sih! Lagi banjir malah main air!" kata seorang ibu seraya menarik anaknya dari air.

Baca juga : Genangan 80 Cm di Pejaten Timur, Evakuasi Warga Mulai Disiapkan

Di tempat lain, sejumlah warga yang rumahnya belum terendam banjir pun mulai mengemasi harta-bendanya. Beberapa televisi di rumah warga tampak menayangkan laporan banjir dari berbagai stasiun televisi.

Agil, petugas Lembaga Maksyarakat Kota (LMK) setempat menyebut para warga korban banjir akan diungsikan ke SMPN 46 yang letaknya lebih tinggi di atas pemukiman warga.

Ini segera akan kita lakukan (evakuasi). Saya juga lagi keliling untuk mengecek warga yang terdampak. Nanti ditampung di SMPN 46," kata Agil saat ditemui di RW 5, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (5/2/2018).

Kompas TV Anies memastikan bahwa puluhan pompa air berfungsi dan aktif. Anies juga mengatakan kemungkinan air banjir kiriman dari bogor datang lebih cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Dukung Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Rp 22 Miliar, Fraksi PKS: Biar Nyaman Jadi Kantor Kedua

Megapolitan
Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Harga Bawang Putih di Pasar Perumnas Klender Masih Stabil dari Sebelum Lebaran

Megapolitan
PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

PSI DKI Ingatkan Heru Budi soal Keberadaan Biro Jasa Pembebasan Lahan Normalisasi Kali Ciliwung

Megapolitan
Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Penampilan Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Palsu TNI yang Kini Berbaju Tahanan

Megapolitan
Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Gerindra Mulai Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor untuk Pilkada 2024

Megapolitan
DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

DBD di Jaksel Turun Drastis, dari 507 Menjadi 65 Kasus per April 2024

Megapolitan
Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Dalam Rapat LKPJ 2023, Heru Budi Klaim Normalisasi Berhasil Atasi Banjir Jakarta

Megapolitan
Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Pria di Bekasi Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com