JAKARTA KOMPAS.com - Warga Jalan Arus di Cawang, Jakarta Timur, yang terkena dampak banjir akibat luapan Sungai Ciliwung enggan dievakuasi oleh para petugas satpol PP maupun Basarnas.
"Saya sudah bilang untuk pindah dulu karena akan ada banjir susulan, tetapi mereka menolak," ucap Ketua RT 010 RW 002 Yok Sofyan, di Jalan Arus kepada Kompas.com, Senin (5/2/2018).
Baca juga : Korban Banjir Pejaten Timur Akan Dievakuasi ke SMPN 46
Menurut Yok, warga memilih bertahan lantaran takut barang-barang di dalam rumahnya hilang. Mereka rata-rata bertahan di lantai dua bangunan.
"Biasanya mereka bertahan sampai malam di lantai dua. Nah, sekarang kan baru satu setengah meter, nanti kalau sudah makin tinggi baru deh pada teriak minta keluar," ucap Yok.
"Ada dua, satu di Gedung Suara Pembaruan, satunya lagi di bekas kantoran, tetapi saya lupa namanya. Kita dirikan beberapa tenda di sana," ucap Yok.
Baca juga : Banjir Pejaten Timur, Orangtua Panik Bawa Barang, Anak-anak Happy Bisa Berenang
Salah satu warga yang sempat berkomunikasi dengan Kompas.com mengatakan bahwa ia enggan dievakuasi lantaran banyak barang berharga di dalam rumahnya.
"Banyak barang elektronik, repot kalau keluar-keluar. Di sini saja dulu lihat kondisi sampai malam nanti," kata salah satu warga yang tidak mau menyebutkan namanya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, pada pukul 14.30, sejumlah warga masih bertahan di lantai dua.
Beberapa di antaranya ada yang mengendong anak sambil memberi makan di lantai dua. Ada juga yang hanya sekadar duduk melihat kondisi air sambil berbincang dengan tetangga di sampingnya.