Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Korban Banjir Pejaten Timur Mulai Penuhi Tempat Pengungsian

Kompas.com - 05/02/2018, 18:19 WIB
Ardito Ramadhan,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah warga yang rumahnya terendam akibat banjir di kawasan Pejaten Timur, Jakarta Selatan, mulai memenuhi tempat pengungsian di SDN 22 Pejaten Timur, Senin (5/2/2018).

Warga memenuhi SDN 22 untuk mengumpulkan harta bedanya yang masih sempat diselamatkan.

"Iya barang-barang semua disimpan di SD," kata seorang warga yang tengah tergopoh-gopoh mengangkut sebuah bungkusan berisi pakaian.

Puluhan motor milik warga pun telah berjejer rapi di halaman sekolah yang letaknya lebih tinggi dari permukiman warga. Sudut-sudut selasar sekolah juga sudah dipenuhi berbagai perabotan milik warga, mulai dari kasur, mesin cuci, hingga lemari es.

Baca juga : Banjir Pejaten Timur, Orangtua Panik Bawa Barang, Anak-anak Happy Bisa Berenang

Suara embikan kambing pun terdengar di salah satu pojok halaman. Ya, selain perabotan, beberapa ekor kambing juga diungsikan ke SDN 22 Pejaten Timur.

Pantauan Kompas.com, kambing-kambing itu tampak mengunyah tumbuhan-tumbuhan yang tertanam di halaman sekolah.

Sejumlah anak-anak yang tadi asyik bermain air kini mulai ikut sibuk menyelamatkan barang-barang miliknya. Beberapa anak terlihat membawa tumpukan buku pelajaran serta menggendong tas sekolahnya.

Baca juga : Kambing, Ayam dan Bebek, Hewan-hewan yang Diungsikan di Pejaten Timur

Iwan, salah seorang warga RW 5 Pejaten Timur memprediksikan ada 1.200 warga yang akan diungsikan ke SDN 22 Pejaten Timur.

"Di sini kita ada 300 KK. Kalau 300 KK ada 4 orang ya kira-kira ada 1.200 orang yang mengungsi," katanya.

Selain SDN 22 Pejaten Timur, SMPN  46 yang letaknya tak jauh dari SDN 22 juga akan dijadikan tempat pengungsian. Hal ini diungkapkan Agil, seorang petugas LMK setempat.

Baca juga : Terjebak Banjir, Warga Pejaten Timur Digendong

"Ini segera akan kita lakukan (evakuasi). Saya juga lagi keliling untuk mengecek warga yang terdampak. Nanti ditampung di SMPN 46," kata Agil.

Kompas TV Aliran Sungai Ciliwung di dekat Plaza Jambu Dua sangat deras dengan debit air yang lebih tinggi dibanding kondisi normal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com