Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas Berjuang Belasan Jam Selamatkan Korban Tertimbun Tembok Perimeter Selatan

Kompas.com - 07/02/2018, 07:02 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com  Selama lebih dari 12 jam, petugas dari Polres Bandara Soekarno-Hatta, Basarnas, dan TNI AD bahu-membahu menyelamatkan korban reruntuhan ambrolnya tembok di Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Upaya penyelamatan dilakukan petugas gabungan mulai Senin (5/2/2018) sore hingga Selasa (6/2/2018) pagi.

Kabag Ops Polres Bandara Soekarno-Hatta Kompol Muhammad Syafi'i menjadi salah seorang petugas yang terlibat dalam evakuasi selama belasan jam tersebut. Dia mengungkapkan dua kendala utama penyebab lamanya penyelamatan kedua korban.

"Sekitar pukul 18.00 itu kami mulai evakuasi dan memang ada beberapa kendala, yaitu karena cuaca hujan lebat dan beban beton ini lebih kurang di bawah 200 ton untuk sepanjang 5 meter x 30 meter," kata Syafi'i kepada Kompas.com, Selasa.

Akibatnya, empat alat berat yang disediakan tidak bisa digunakan secara keseluruhan dan berimbas pada lamanya waktu evakuasi.

Baca juga: Beton Melintang Jadi Kendala Petugas Angkat Mobil yang Tertimbun Tembok Ambrol

Namun, Syafi'i dan para petugas lain tidak kehabisan cara menyelamatkan korban yang terjebak di dalam mobil dan tertimbun tembok ambrol, Dianti Putri (25) dan Mukhmainna Syamsuddin (24).

"Akhirnya, dari tim Basarnas mencari berapa metode, istilahnya gangsir, ya. Jadi, memanfaatkan celah yang ada dengan memotong badan mobil untuk mengevakuasi korban," kata Syafi'i.

Mobil Honda Brio yang tertimbun reruntuhan dipotong-potong dengan memanfaatkan sisi kanan jalan yang tidak terkena reruntuhan tembok dan longsoran tanah.

Baca juga: BPJS Tanggung Biaya Perawatan Korban Tembok Ambrol di Soekarno-Hatta

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sebuah ekskavator berukuran kecil ditempatkan di bawah terowongan untuk mengeruk tanah-tanah di badan jalan.

Sementara posisi mobil masih tertimbun tanah dan hanya bisa dilihat dari bagian atas jalan atau dari dekat rel KA Bandara. Hanya bagian ban depan yang bisa terlihat dari posisi tersebut.

"Kami ambil longsoran dari sisi kanan itu sedikit-sedikit pakai cangkul dan ekskavator, baru kemudian ada celah dan kami potong-potong badan mobilnya. Badan mobil sekarang masih ada di bawah," kata Syafi'i.

Baca juga: Polisi Olah TKP Tembok Ambrol di Perimeter Selatan

Setalah itu, korban Dianti Putri pun dapat dievakuasi sekitar pukul 03.00 dan menyusul Mukhmainna empat jam kemudian.

Hal lain yang menjadi perhatian Syafi'i dan petugas lain adalah banyaknya retakan di tembok dan bagian atas terowongan Jalan Perimeter Selatan, Bandara Soekarno-Hatta.

Jangkauan pemasangan garis polisi pada akhirnya diperluas sebagai bentuk preventif petugas atas retakan tersebut.

Kompas TV Berikut kronologi evakuasi kedua korban yang disampaikan Kepala Basarnas Marsdya Muhammad Syaugi dalam program Breaking News yang telah direkam sebelumnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com