Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Pergi Umrah, 17 Jemaah Laporkan Kepala PT SBL Cabang Bekasi

Kompas.com - 07/02/2018, 10:47 WIB
Setyo Adi Nugroho

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Sebanyak 17 calon jemaah umrah PT Solusi Balad Lumampah (SBL) yang gagal berangkat dan tidak mendapat penjelasan yang memuaskan akhirnya melaporkan Kepala PT SBL Cabang Bekasi, Jawa Barat, Suyantini ke Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota, Selasa (6/2/2018). Calon jemaah merasa ditipu dan menuntut uang mereka dikembalikan.

Seorang jemaah, Siti Nur Hasanah, menjelaskan, mereka gagal berangkat untuk beribadah umrah pada 24 Desember 2017. Siti dan jemaah lain tertarik dengan promosi paket murah dari PT SLB.

"Masing-masing cukup menyetorkan uang pemberangkatan Rp 20,5 juta per orang. Pembayaran itu harus lunas empat bulan sebelum pemberangkatan. Sampai jadwal pemberangkatan (24 Desember) justru tidak jelas," ujar Siti.

Siti dan jemaah lain tidak pernah menerima informasi mengapa mereka gagal berangkat. PT SBL Cabang Bekasi justru menjanjikan mengatur jadwal pemberangkatan ulang pada 29 Desember 2017 dan 31 Desember 2017.

Baca juga: Kementerian Agama Diminta Awasi Travel Umrah

"Namun, setelah menunggu jadwal pemberangkatan, tak ada konfirmasi dari pihak PT SBL Cabang Bekasi," kata Siti.

Ia bersama jemaah lain kemudian mendatangi kantor PT SBL di Jalan Chairil Anwar, Bekasi Timur, dan berharap ada pertemuan dengan pihak biro travel itu. Namun, Suyantini tidak pernah berada di kantor.

Suyantini kemudian membuat grup WhatsApp yang berisi jemaah yang gagal berangkat. Mereka diberi tahu bisa berangkat, tetapi diwajibkan menyetor dana tambahan Rp 12 juta.

"Kami tidak mau karena sudah tahu setelah kejadian penipuan pemberangkatan pada Desember," ujar Siti.

Siti dan jemaah lain berharap dana yang sudah mereka berikan dapat dikembalikan. Mereka mengatakan tertarik menggunakan jasa PT SBL karena kolega mereka ada yang berhasil berangkat umrah.

Suyantini dilaporkan dengan tuduhan penipuan. Sebab, rekening pembayaran 17 korban dilakukan bukan melalui rekening perusahaan, tetapi rekening pribadi Suyantini.

Polda Jawa Barat sebelumnya mengungkap dan menetapkan dua tersangka dalam kasus penipuan, pencucian uang, dan tindak pidana penipuan penyelenggaraan haji yang merugikan jemaah haji dan umrah hingga Rp 300 miliar. Dua tersangka diketahui seorang pemilik yang juga direksi PT SBL, yakni AJW, dan seorang staf perusahaan berinisial ER.

Baca juga: Kepala PT SBL Banyuwangi Janji Berangkatkan Jemaah Umrah dengan Uang Pribadi

Dari total calon jemaah umrah yang sudah mendaftar, sekitar 17.383 orang sudah diberangkatkan. Sisanya, 12.645 calon jemaah, belum diberangkatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com