JAKARTA, KOMPAS.com — Listrik di sejumlah wilayah Jakarta yang terdampak banjir luapan sungai Ciliwung, sejak Senin (5/2/2018), dipadamkan. Hingga Rabu (7/2/2018) kemarin, ada beberapa wilayah yang listriknya masih padam.
Salah satunya di RW 007 Kelurahan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan.
Pemadaman listrik dan banjir yang pasang surut membuat kebanyakan warga di sana tetap mengungsi.
Sampai kemarin, sekitar 250 kepala keluarga (KK) di RW 007 masih mengungsi, dari pengungsi awal 388 KK.
Baca juga: Warga Rawajati Cuci Pakaian yang Kebanjiran Pakai Air Sumur Keruh
"Sekarang ini sebagian (warga) masih mengungsi karena lantai dua rumah mereka juga belum bisa ditempati. Enggak ada air bersih, listrik padam, apalagi tadi pagi naik lagi airnya," kata Ketua RW 007 Kelurahan Rawajati, Sari Budi Handayani.
Kekurangan air bersih
Selain itu, tidak adanya air bersih juga membuat warga terpaksa mencuci pakaian menggunakan air sumur yang keruh.
Sebelum mencuci, warga mengambil langsung air dari sumur menggunakan ember.
Baca juga: Listrik Padam Selama Banjir, Warga Rawajati Pilih Mengungsi
"Airnya air sumur, diambil sendiri tadi, tuh keruh (airnya)," ujar seorang warga, Yeyen (47).
Menurut Yeyen, pakaian yang dicucinya adalah sisa-sisa pakaian yang tak hanyut terbawa arus air.
Warga lainnya, Atin (46), juga mencuci pakaian menggunakan air sumur. Dia mulanya ingin membuang pakaian yang kebanjiran.
Baca juga: Banjir di Rawajati Pasang Surut, Warga Bertahan di Pengungsian
"Tadinya pengin dibuang, tetapi sayang. Sampai cokelat dah bajunya," ujar Atin sambil menyikat pakaiannya.
Setelah mencuci, warga menjemur pakaian itu dengan menggantungnya di depan rumah.
Baca juga: Banjir Usai, Warga Rawajati Memancing Ikan di Sungai Ciliwung