Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selepas Umrah, Supami Meninggal Dalam Pesawat

Kompas.com - 08/02/2018, 15:09 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Icha Rastika

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Seorang penumpang pesawat Citilink bernama Supami (68) meninggal dalam perjalanan menuju Bandara Soekarno-Hatta selepas umrah di Mekkah.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono menerangkan, Supami terlebih dahulu mengalami sakit saat ibadah umrah.

"Dari keterangan saksi, saat korban melaksanakan ibadah umrah di Arab Saudi, korban sudah dalam keadaan sakit dan pada saat hari terakhir korban menunaikan ibadah umrah korban mengeluh lemas dan sakit di bagian pinggang," kata Argo dalam keterangannya kepada Kompas.com, Kamis (8/2/2018).

Baca juga : Mayat Bayi Dalam Pesawat Diduga Dibuang TKW yang Kerja di Abu Dhabi

Ketika masih di Bandara Jeddah pun, Supami sudah menggunakan kursi roda lantaran kondisinya yang lemah.

Begitu berada di dalam pesawat menuju Jakarta, kondisi Supami semakin lemah sehingga harus menggunakan alat bantu oksigen dan CVR.

"Namun, nyawa korban tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia sekitar 10 jam sebelum pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta," ujar Argo.

Berdasarkan pemeriksaan dokter di Bandara Soekarno-Hatta, Supami meninggal karena henti napas dan henti jantung. Waktu kematiannya pada Selasa 6 Februari 2018 pukul 18.30 WIB.

Baca juga : Calon Jemaah Haji Nyanyikan Indonesia Raya di Dalam Pesawat

Meski begitu, pihak keluarga korban yang diwakili oleh ketua rombongan umrah tak ingin jenazah Supami dilakukan visum luar dan dalam.

"Selanjutnya korban rencananya akan dibawa ke rumah duka di kediaman korban di Semarang dengan menggunakan pesawat Lion Air," kata Argo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com