Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Lelang Investasi, DKI Tak Keluarkan Modal untuk Terapkan ERP

Kompas.com - 08/02/2018, 19:16 WIB
Nursita Sari,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, pihaknya mengadakan lelang investasi untuk pengadaan sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP). Dengan lelang ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak mengeluarkan dana APBD buat modal pengadaan sistem ERP.

"ERP yang kami laksanakan adalah lelang investasi. Lelang investasi itu kami tidak mengeluarkan apa pun. Ini baru pertama kali, jadi kami tidak menggunakan APBD," kata Andri di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (8/2/2018).

Baca juga : ERP Akan Diterapkan di Jakarta pada 2019

Lelang investasi saat ini tengah berlangsung dan ada 57 perusahaan yang mengikutinya. Pemenang lelang rencananya diumumkan pada Oktober 2018.

Pemenang lelang akan membangun proyek ERP dengan teknologi yang mereka usulkan saat lelang berlangsung. Dana pembangunan proyek ERP sepenuhnya berasal dari pemenang lelang.

Pemprov DKI Jakarta nanti akan membayar cicilan dana pembangunan proyek tersebut setelah teknologi ERP itu diuji coba selama 3 bulan. Pemprov DKI tidak akan langsung membayar cicilan di awal penerapan ERP untuk memastikan kualitas dan efektivitas teknologi yang digunakan.

"Investor itu yang membangun, yang menginvestasikan. Pemprov bayar cicilannya setelah tiga bulan, masuk bulan keempat, kami nyicil selama lima tahun," kata dia.

Pemprov DKI akan membayar cicilan proyek ERP dengan dana yang dihasilkan dari penerapan sistem tersebut.

"Nanti ada yang buat bayar cicilan utang, sisanya masuk kas daerah melalui BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Jadinya deviden untuk membiayai layanan transportasi bidang yang lain, contoh bisa PSO MRT, LRT, BRT," ujar Andri.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sebelumnya mengingatkan Andri untuk tidak menunda lagi realisasi sistem ERP. Sebab, proyek itu sudah diwacanakan sejak lama.

"Saya bilang sama Pak Andri, pokoknya harus, saya enggak mau tahu. Atau, kalau ada pertimbangan lain, tetapi ini sudah cukup terlalu lama. Kami langsung putuskan saja dan di-execute (jalankan)," ujar Sandiaga.

Baca juga : Sandiaga: Saya Tak Mau Tahu, ERP Sudah Terlalu Lama, Langsung Jalankan!

Dia menyebut, ERP di jalan protokol di Ibu Kota akan mulai diterapkan tahun depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com