Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelalaian Kerja Berujung Maut di Proyek "DDT" Jatinegara

Kompas.com - 11/02/2018, 08:30 WIB
Stanly Ravel,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ambruknya launcher gantry pada proyek double double-track (DDT) kereta api di Jatinegara, Jakarta Timur, pada Minggu (4/2/2018) lalu, menambah daftar hitam kecelakaan infrastruktur yang sedang dikebut di Jakarta.

Parahnya lagi, insiden yang terjadi pada pukul 05:00 WIB tersebut sampai menewaskan empat pekerjanya. Dua meninggal dunia di tempat, dua lagi saat di rumah sakit.

Gabungan tim yang diturunkan oleh Polres Jakarta Timur untuk penyidikan, menemui beberapa fakta. Pertama mengenai masalah penyebutan nama alat berat yang jatuh.

Polisi mengatakan penyebutan awal di beberapa media yang menulis bahwa yang jatuh adalah crane DDT itu salah, yang benar adalah launcher gantry.

Baca juga : Terkait Insiden Crane di Jatinegara, Hutama Karya Akan Dapat Sanksi

"Kalau disebut crane itu salah, jadi yang roboh bukan crane tapi yang benar itu launcher gantry yang dioperasikan oleh operator," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Yoyon Tony Surya Putra, beberapa waktu lalu.

Selanjutnya mengenai hasil investigasi pada peralatan yang digunakan. Tony mengatakan semua peralatan yang digunakan dalam proyek tersebut bekerja normal tanpa ada kendala.

Hal ini berujung pada titik terang baru, yakni adanya kelalaian dari petugas yang saat itu bekerja.

Setelah dilakukan pendalaman termasuk memeriksa delapan saksi, polisi menemukan fakta-fakta lain yang mengindikasikan bahwa kecelakaan kerja tersebut murni karena kelalaian.

Baca juga : Polisi: Operator Proyek DDT di Jatinegara Berpotensi Jadi Tersangka

"Dari olah TKP (tempat kejadian perkara) yang kami lakukan tadi pagi, kami temukan bahwa bantalan belum pada posisi yang pas namun sudah dilepas oleh operator yang mengoperasikan alat yang mengangkat," ucap Tony.

Pada saat itu, lanjut Tony, para pekerj sedang akan memasang lower cross beam (LCB) pada falfe segmen di tiang CP.22. Saat LCVB diangkat dan akan diletekan di galse segmen, mendadak front leg launcher gantry lepas dan dudukan false segmen.

Kondisi ini membuat launcher gantry merosot dan LCB membentur false segmen, sehingga para korban yang ada di tiap CP.22 jatuh dan meninggal dunia.

Tersangka

Setelah mendapat kronologis dan bukti-bukti, arah tersangka tertuju pada pihak operator launcher gantry yang saat itu bertugas. Tony menjelaskan indikasi kelalaian operator bernama Ahmad Nasiki (AN) tersebut sangat jelas.

Baca juga : Jatuhnya Crane DDT yang Memecah Minggu Pagi di Jatinegara...

Meski Tony mengatakan bahwa AN sudah berpotensi menjadi tersangka, namun polisi masih terus mendalam lagi apa penyebab kelalain yang dilakukan AN sehingga menewaskan empat rekan kerjanya.

Akhirnya, pada Jumat (9/2/2018), Polisi secara resmi menahan AN dan menetapkannya sebagai tersangka. AN terbukti melakukan kelalaian kerja yang berujung maut.

"Tersangka merupakan orang yang mengoperasikan alat tersebut. Dari pemeriksaan alat kerja yang digunakan ternyata dalam kondisi layak pakai," kata Tony.

Dia menjelasakan, harusnya saat akan melakukan pemasangan DDT, operator harus memastikan bahwa tidak ada pekerja lain di bawah.

"Seharusnya di bawah tidak ada yang bekerja. Operator harus memperingkatkan untuk mengosongkan lokasi mengantisipasi kejadian seperti itu. Kalau di bawah tidak ada pekerja, saya yakin tidak ada korban jiwa," kata Tony.

Meski sudah ada tersangka, Tony mengatakan masih terus melakukan pengembangan lain mengenai pihak lain yang terlibat pada peristiwa tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa saat ini garis polisi akan dibuka yang membuat proyek bisa kembali berjalan.

Kompas TV Tetapi untuk proyek yang sudah jadi dan digunakan publik, maka disebut kegagalan bangunan dan dikaitkan dengan kualitas sebuah proyek.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktokers Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawudz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli di Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Pergaulan Buruk Buat Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi karena Konsumsi Narkoba...

Megapolitan
Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Pria yang Tewas di Kamar Kontrakan Depok Tinggalkan Surat Tulisan Tangan

Megapolitan
Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Pria di Cengkareng Cabuli Anak 5 Tahun, Lecehkan Korban sejak 2022

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Diberi Uang Rp 300.000 untuk Gugurkan Kandungan oleh Kekasihnya

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sudah Berpacaran dengan Kekasihnya Selama 3 Tahun

Megapolitan
Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Sang Kekasih Bawa Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading ke Jakarta karena Malu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com