Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Keadilan untuk Tersangka Tawuran Remaja di Ciracas

Kompas.com - 13/02/2018, 23:06 WIB
Stanly Ravel,
Kurnia Sari Aziza

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com  Komisioner Anak Berhadapan Hukum KPAI Putu Elvina mendatangi Mapolres Jakarta Timur untuk memastikan proses hukum terkait kasus pengeroyokan yang menewaskan dua remaja di bawah umur di Ciracas pada Minggu (11/2/2018) dini hari.

"Kami datang untuk memastikan proses hukumnya saja, karena korban dan pelakunya merupakan remaja yang sama-sama di bawah umur," ucap Elvina, di Mapolsek Jakarta Timur, Selasa (13/2/2018).

Elvina mengatakan, saat ini, polisi sudah menetapkan tiga tersangka yang jadi pelaku pengeroyokan hingga menyebakan dua orang tewas.

Baca juga: KPAI: Tawuran Remaja yang Tewaskan Anak SD di Ciracas Dilatarbelakangi Dendam

Ketiga tersangka merupakan pelajar di bangku SMP yang masih berusia 14, 15, dan 16 tahun.

"KPAI memastikan selain keadilan bagi korban, proporsi hukum dan keadilan bagi tiga tersangka ini juga baik. Artinya selama proses hukum berjalan, ada pendamping dari penasehat hukum," ujarnya.

Tersangka akan dijerat Pasal 80 dan Pasal 170 KUHP mengenai pengeroyokan dan kekerasan yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Baca juga: Tawuran Antar-Remaja di Ciracas, Pelajar SD dan SMP Tewas

Selama proses hukum berjalan, ketiga tersangka remaja ini juga akan dititipkan di Lembaga Penyelenggara Kesejahteraan Sosial (LPKS).

Di sana, mereka juga akan menjalani rehabilitasi psikososial.

"Kepolisian tidak punya ruang khusus untuk tahanan anak, jadi dititipkan ke LPKS. Dari dua pasal tersebut, hukumannya adalah 12 tahun, tetapi karena di bawah umur hanya setengahnya (6 tahun)," kata Elvina.

Baca juga: 2 Kelompok Pemuda di Ambon Tawuran, 2 Orang Terluka dan 1 Mobil Rusak

Tawuran antarremaja di bawah umur terjadi di Jalan Gudang Air dan Jalan Puskesmas. Akibatnya, dua remaja meregang nyawa di tempat.

Satu berinisial DK (DK) yang masih duduk di bangku SMP, dan korban lainnya, MR yang merupakan siswa Sekolah Dasar (SD).

Keduanya tewas tertusuk benda tajam.

Kompas TV Penyebab saling serang adalah saling senggol saat berkaraoke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com