Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembunuhan Ibu dan Anak yang Memecah Keheningan Pagi di Taman Kota Permai 2

Kompas.com - 14/02/2018, 12:16 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Dian Maharani

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Ada hal yang berbeda pada Senin (12/2/2018) pagi di Blok B6 Perumahan Taman Kota Permai 2, Priuk, Tangerang. Penghuni rumah bernomor 05 itu tidak keluar seperti pada pagi-pagi sebelumnya.

Rumah itu dihuni oleh sebuah keluarga beranggotakan Muchtar Effendi alias Pendi (60), Emah (40), Nova (19) dan Tiara (11).

Lantaran tidak keluar rumah saat pagi hari, para tetangga keluarga tersebut pun curiga dan lantas membuat laporan ke Ketua RT 005, Pratomo.

"Jadi waktu Senin pagi itu enggak seperti biasanya Bu Emah enggak keluar rumah dan anak-anaknya enggak sekolah juga," kata Parti (50), tetangga depan rumah Emah saat ditemui Kompas.com, di Perumahan Taman Kota Permai 2, Selasa (13/2/2018).

Parti kemudian mendatangi tetangga lainnya dan membuat laporan ke Ketua RT Pratomo. Pratomo bersama dengan warga mendatangi rumah Emah dan membuka pintu rumah guna memeriksa keadaan keluarga tersebut.

Baca juga : Ibu dan Dua Anak Tewas Dibunuh di Tangerang, Suami Dilarikan ke RS karena Luka Tusuk

Setelah berhasil membuka pintu rumah tersebut, Pratomo dan warga menemukan keberadaan anggota keluarga itu.

Emah dan kedua anaknya, yakni Nova dan Tiara ditemukan tewas dengan luka sayatan serta tusukan di atas tempat tidur.

Sementara Pendi, suami Emah ada di kamar belakang mengalami luka di bagian perut dan langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Barang bukti pakaian dan seprei yang menimbulkan di sekitar lokasi kejadian pembunuhan, Selasa (13/2/2018).Ridwan Aji Pitoko/KOMPAS.com Barang bukti pakaian dan seprei yang menimbulkan di sekitar lokasi kejadian pembunuhan, Selasa (13/2/2018).

Terdengar suara teriakan

Malam sebelumnya atau tepatnya pada Senin dini hari, Pendi dan Emah terlibat cekcok. Hal itu disampaikan salah seorang tetangga Emah lainnya yang bernama Khadijah.

"Sekitar jam 02.30 pagi, saya yang lagi urus cucu dengar teriakan 'Astaghfirullah'. Pokoknya dia nyebut gitu," ujar Khadijah.

Baca juga : Warga Sempat Dengar Teriakan dari Rumah Keluarga yang Dibunuh di Tangerang

Selain itu, Khadijah juga mengaku mendengar suara benturan benda ke tembok dari rumah Emah. Lantaran takut, Emah tak berani menengok keluar rumah dan memberikan pertolongan.

"Saya dengar suara gitu, seperti kepala dibenturin ke tembok. Saya enggak berani menolong karena takut," imbuh Khadijah.

Setelah tetangga dan Ketua RT mendapati kondisi keluarga Emah yang seperti itu, mereka langsung melapor ke polisi.

Polisi kemudian langsung mengamankan rumah Emah, memasang garis polisi, dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Sedangkan para korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang dan Pendi kemudian dirujuk ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur dan dirawat di sana sampai sekarang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com