JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, penangkapan artis peran Fachri Albar bermula dari laporan warga.
Warga melaporkan penyalahgunaan narkoba oleh Fachri melalui aplikasi Qlue.
"Penangkapan ini diawali dari laporan masyarakat melalui program aplikasi online, Qlue, sekitar tiga bulan yang lalu," ujar Mardiaz di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (14/2/2018).
Baca juga: Fachri Albar Sering Konsumsi Narkoba Bareng Teman-temannya di Rumahnya
Setelah menerima laporan tersebut, polisi Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan langsung melakukan penyelidikan terhadap Fachri.
Polisi akhirnya menangkap Fachri pada Rabu pagi tadi.
"Hampir tiga bulan rekan-rekan anggota narkoba melakukan pembuntutan dan profiling tersangka," katanya.
Baca juga: Ini Kronologi Penangkapan Fachri Albar
Namun, polisi menemukan barang bukti 1 plastik klip sabu seberat 0,8 gram, 13 tablet dumolit, 1 butir psikotropika jenis calmlet, dan alat hisap sabu di salah satu kamar yang ada di lantai 1 rumahnya.
Menurut Mardiaz, Fachri mengakui barang-barang itu miliknya. Fachri juga positif mengonsumsi narkoba saat tes urine.
Baca juga: Fachri Albar Menolak Bicara dalam Jumpa Pers
"Hasil tes urine tersangka ini hasilnya positif methamfetamine dan amphetamine. Hasil uji urine ini ada kaitannya dengan beberapa barang bukti yang kami temukan di rumah tersangka," ucapnya.
Polisi menyebut Fachri mengaku mengonsumsi ganja sejak 2015, sabu sejak setahun lalu, dan dumolit untuk menenangkan depresinya.
Adapun Fachri ditangkap di rumahnya di Perumahan Serenia Hills, Cirende, Jakarta Selatan, pada Rabu pagi, sekitar pukul 07.00.
Baca juga: Saat Depresi, Fachri Albar Konsumsi Dumolit
Fachri dijerat Pasal 112 subsider Pasal 111 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman hukuman 4-12 tahun penjara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.