SEMARANG, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menambah 300 armada bus berjenis low entry pada 2018. Bus-bus tersebut nanti akan beroperasi di luar Bus Rapid Transit (BRT) atau jalur khusus bus transJakarta.
Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta, Wijanarko mengatakan, ratusan bus ini akan dijadikan bus pengumpan ke moda transportasi massal lainnya.
"Bus low entry ini akan menjadi feeder ke stasiun MRT, KCJ dan halte transjakarta. Yang sudah kami lakukan adalah yang di Tebet, terus terang kami head to head dengan angkot, Go-jek, tapi kami tetap penggemarnya banyak," ujar Wijanarko di Semarang, Rabu (14/2/2018).
Baca juga : Bus Low Entry Transjakarta Miliki Fitur Pencegah Kebakaran
Pria yang akrab disapa Koko itu menambahkan, bus-bus itu dihadirkan untuk menjadi alternatif bagi warga dalam bertransportasi.
"Jadi nanti tidak akan beroperasi di jalan busway tetapi menjadi pengganti bus kota pada umumnya, akan beroperasi di jalur yang dibangun Dinas Bina Marga, sehingga warga nyaman dalam meneruskan perjalanan," kata Koko.
Koko mengklaim pengguna transjakarta naik hingga 50 persen sejak 2015. Pihaknya berkomitmen akan memberikan pelayanan terbaik bagi para pengguna.
"Jumlah penumpang kami dari 2015, 102 juta (orang), meningkat (menjadi) 144 juta (orang) di tahun 2017. Hampir naik 50 persen. Diharapkab dengan adanya bus dengan teknologi membaik penumpang meningkat," kata Koko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.