Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Tahanan Nikmati Waktu Kunjungan di Rutan Mapolda Metro Jaya?

Kompas.com - 15/02/2018, 07:32 WIB
Sherly Puspita,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Waktu menunjukkan pukul 10.30 WIB saat Kompas.com menyambangi rumah tahanan (rutan) Mapolda Metro Jaya yang merupakan rutan terbesar di Indonesia pada Rabu (14/2/2018) kemarin. Itu merupakan jam besuk tahanan.

Di pintu paling depan rutan ada sebuah meja dan sejumlah loker kayu dengan penjagaan ketat petugas. Di tempat itu para tamu yang hendak membesuk tahanan diperiksa. Para pembesuk tak boleh membawa ponsel, uang yang berlebihan dan benda-benda lain yang dianggap mencurigakan.

Setelah barang bawaan dicek, pembesuk akan didata identitasnya dan diberi satu name tag, lalu masuk ke dalam kawasan rutan.

Di bagian dalam terdapat pintu besi berukuran besar sebagai akses menuju ruang-ruang tahanan. Sebelum memasuki pintu tersebut, pembesuk akan kembali menjalani pemeriksaan.

Baca juga : Menengok Suasana Ruang Tahanan di Mapolda Metro Jaya

Setelah melalui tahap pemeriksaan, petugas akan membukakan pintu besi. Di sana telah duduk berjajar tahanan yang bertugas sebagai penerima tamu. Pembesuk akan disambut dengan senyum ramah para penerima tamu itu.

"Selamat siang, mau ketemu siapa, Bu?" ujar seorang tahanan yang bertugas sebagai penerima tamu.

"Tunggu sebentar, saya panggilkan," lanjutnya setelah pembesuk menyebutkan nama tahanan yang akan dibesuk.

Tahanan tegah menunaikan shalat di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Tahanan tegah menunaikan shalat di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.
Dari tempat itu Kompas.com melihat sebuah lapangan berukuran cukup luas yang menjadi pembatas antara ruang tahanan dan ruang penjagaan dan administrasi rutan. Di dekat lapangan ada teras yang sudah digelari tikar. Pagi itu tikar-tikar cukup dipadati tahanan dan kerabat mereka yang membesuk.

"Jam besuk di sini dari hari Senin sampai Kamis pukul 10.00 sampai 15.00 WIB. Kalau keluarga mau datang dari Senin sampai Kamis ya silahkan. Tapi sesuai waktu yang ditentukan," ujar seorang petugas.

Baca juga : Saat Tahanan Polda Metro Jaya Didaulat Jadi Among Tamu

Kompas.com melihat seorang tahanan dibesuk seorang perempuan yang membawa bayi. Tahanan itu dengan leluasa menggendong dan bergurau denga pembesuknya tersebut.

Ada juga pembesuk yang membawakan berbagai makanan. Tahanan dapat menyantap makanan di teras tersebut.

Tahanan tegah mengikuti kelas pendalaman alkitab di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Tahanan tegah mengikuti kelas pendalaman alkitab di Rumah Tahanan Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, Rabu (14/2/2018). Kondisi rutan terbesar di Indonesia ini memiliki fasilitas yang cukup nyaman bagi para tahanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com