JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang tahanan pria duduk di bangku tunggu di pintu gerbang besi Rumah Tahanan (Rutan) Mapolda Metro Jaya, Rabu (14/2/2018) siang kemarin. Ia mengenakan baju tahanan warna oranye dan tangan diborgol.
Di kanan-kirinya polisi berjaga. Wajah pria itu sesekali meringis seperti menahan sakit.
Kepalanya merunduk sambil sesekali memejamkan mata. Duduknya tampak tak tenang. Kadang bergeser ke kanan dan kiri. Tangannya sesekali memegang pipi dan dahi. Sepertinya ada rasa nyeri yang sedang ia tahan.
"Dia lagi sakit gigi," ujar seorang petugas.
Kata petugas itu lagi, tahanan ini akan dibawa ke klinik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Bidokkes) Mapolda Metro Jaya untuk dirawat.
Kompas.com ikut mengantar tahanan kasus kriminal umum itu menuju ruang pengobatan.
Setelah menunggu beberapa menit, tahanan menuju meja administrasi untuk didata. Petugas masih berada di samping kanan dan kiri tahanan guna mencegah tahanan melarikan diri.
Baca juga : Menengok Suasana Ruang Tahanan di Mapolda Metro Jaya
Setelah berkas terisi lengkap, tahanan dibawa menuju klinik Bidokkes. Letaknya tak terlalu jauh dari gedung Direktorat Tahanan dan Barang Bukti (Dittahti) tempat ia ditahan. Klinik Bidokkes terletak di seberang masjid Polda Metro Jaya.
Sesampai di klinik, tahanan kembali harus melengkapi data di ruang administrasi. Setelah selesai, ia kembali dituntun ke poli kesehatan gigi.
Ternyata siang itu klinik ramai, si tahanan harus mengantre.
"Klinik ini tidak hanya untuk tahanan. Tapi polisi dan PNS di sini, mereka biasanya sudah bikin janji sama dokter. Jadi ya wajar kalau dia (tahanan) harus mengantre," kata polisi yang mendampingi tahanan itu.
Setelah sekitar satu jam menunggu barulah dokter membuka pintu dan mempersilahkan tahanan masuk.
Baca juga : Bagaimana Tahanan Nikmati Waktu Kunjungan di Rutan Mapolda Metro Jaya?
Fasilitas kesehatan gigi di klinik Bidokkes itu cukup lengkap. Ada meja pasien, berbagai alat oral diagnostic, dental pinset, sonde, lampu penerangan yang sesuai standar dan berbagai perlengkapan lainnya.
Dengan tangan terborgol, tahanan tersebut dipersilahkan berbaring di meja pasien untuk diperiksa kesehatan giginya. Polisi tetap berjaga di sekitar tahanan.
Dokter yang memeriksa mengatakan, gigi atas tahanan itu berlubang. Dokter melakukan tindakan pembersihan dan penambalan gigi.
Meski yang dirawat seorang tahanan, tak ada perlakuan berbeda yang diberikan dokter di klinik tersebut. Semua berjalan seperti pemeriksaan gigi pada umumnya.
Perawatan gigi selesai, tahanan kembali dituntun menuju rutan.
Baca juga : Saat Tahanan Polda Metro Jaya Didaulat Jadi Among Tamu