Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjawab Teka Teki Meninggalnya Tersangka Teroris di Indramayu

Kompas.com - 16/02/2018, 10:36 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Muhamad Jefri alias Abu Umar, seorang tersangka teroris, meninggal dunia beberapa jam setelah ditangkap anggota Densus 88 Antiteror di Indramayu, Jawa Barat, Rabu (7/2/2018) pekan lalu. Kematiannya sempat menjadi misteri karena polisi kompak bungkam saat dikonfirmasi tentang hal tersebut.

 Pada Selasa pekan ini, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto angkat bicara dan membenarkan hal tersebut.

"Saya mendengar bahwa ada kasus tersebut, ada penangkapan kemudian meninggal," kata Setyo.

Namun, saat itu ia belum mengetahui penyebabnya.

Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian juga tidak mau menjawab saat ditanya perihal kematian Jefri ketika dijumpai di Markas Komando Brimob Polri, Kamis kemarin. Saat itu Tito berdalih hujan mulai turun dan akan meninggalkan lokasi konferensi pers.

Serangan jantung

Pada Kamis malam, Setyo akhirnya menggelar konferensi pers mengenai meninggalnya Jefri. Ia didampingi Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal, dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati Kombes Pol Arif Wahyono, dan Sekretaris Biro Pengamanan Internal Divisi Profesi dan Pengamanan Polri Kombes Pol Agung Wicaksono.

Setyo menyampaikan, penyebab Jefri meninggal adalah serangan jantung.

"Hasil autopsi berupa surat visum et repertum disimpulkan penyebab kematian almarhum adalah serangan jantung," ujar Setyo.

Baca juga : Densus 88 Tak Langgar Prosedur Terkait Meninggalnya Teroris Indramayu

Usai ditangkap, Jefri dibawa tim Densus 88 untuk menunjukkan lokasi persembunyian temannya. Namun, di perjalanan Jefri mengeluh sesak nafas. Jefri langsung dibawa ke klinik terdekat di Indramayu dan meninggal dunia.

Anggota Densus 88 tidak mengetahui bahwa Jefri mengidap penyakit. Sebab, saat ditangkap, Jefri juga tidak menyatakan dirinya sakit.

Dokter Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Arif Wahyono memastikan tak ada luka di tubuh Jefri. Kematian Jefri murni karena serangan jantung.

"Jenazah kami periksa tidak ada luka-luka sama sekali," kata Arif.

Arif mengatakan, begitu diperintah memeriksa jenazah Jefri, ia mengecek organ luar dan organ dalam. Karena tidak ditemukan luka di bagian luar tubuh, autopsi dilakukan. Arif memeriksa organ-organ dalam yang dicurigai menjadi penyebab kematian Jefri.

Dari pemeriksaan diketahui kondisi jantung Jefri tidak sehat sehingga terjadi serangan mendadak.

Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com