Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerusakan di GBK, dari Pembatas Akrilik hingga Taman

Kompas.com - 19/02/2018, 11:42 WIB
Nursita Sari,
Ana Shofiana Syatiri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah fasilitas Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, rusak setelah final Piala Presiden pada Sabtu (17/2/2018) malam.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, salah satu fasilitas yang rusak adalah pembatas akrilik yang membatasi kursi-kursi penonton dengan area lapangan.

"Kalau melihat kerusakannya, saya kira tidak terlalu besar, ya. Kalau tadi kami lihat bersama di GBK itu hanya tujuh segmen akrilik yang roboh," ujar Basuki seusai meninjau kawasan GBK, Senin (19/2/2018).

Selain itu, Basuki menyebut kerusakan juga terjadi pada taman di sekeliling GBK. Dia menyebut, kerusakan taman mencapai 80 persen.

Baca juga: Panitia Tanggung Biaya Perbaikan Fasilitas yang Dirusak Suporter di GBK

Direktur Utama Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno Winarto mengatakan, fasilitas lainnya yang rusak akibat pertandingan final yang mempertemukan Persija Jakarta versus Bali United itu salah satunya kerusakan pintu masuk GBK.

Pembatas akrilik yang membatasi kursi-kursi penonton dan area lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, copot pasca-final Piala Presiden. Foto diambil Senin (19/2/2018).KOMPAS.com/NURSITA SARI Pembatas akrilik yang membatasi kursi-kursi penonton dan area lapangan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, copot pasca-final Piala Presiden. Foto diambil Senin (19/2/2018).
"Taman, kemudian pintu 7, pintu 9, lalu pembatas penonton dengan lapangan itu ada frame kerangka akrilik, ada 7 segmen, 1 segmennya 1 meter-lah, jadi 7 meter kira-kira lepas," kata Winarto.

Baca juga: Anies: Kami Siap Ikut Perbaiki Stadion GBK

Fasilitas lainnya yang rusak adalah lipatan (flip up) sebuah kursi penonton yang lepas. Namun, flip up kursi itu sudah dipasang kembali.

Menurut Basuki, semua kerusakan itu bisa diperbaiki dalam beberapa hari, kecuali kerusakan taman yang harus ditanami rumput dan tanaman kembali.

"Saya kira 10 hari selesai itu, enggak sampai seminggu selesai semua," ucap Basuki.

Kompas TV Salah satu fasilitas yang mengalami kerusakan adalah pintu masuk 5 Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com