Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 24 Sekolah Cagar Budaya di Jakarta, Beberapa Rusak Berat

Kompas.com - 19/02/2018, 17:10 WIB
Nibras Nada Nailufar,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 24 gedung sekolah di Jakarta tergolong bangunan cagar budaya. Namun Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Tinia Budiati menyebutkan, beberapa di antaranya rusak berat hingga rawan ambruk.

"Kami mengusulkan anggaran perawatan, kami siapkan tim ahli cagar budaya," kata Tinia, Senin (19/2/2018).

Ke-24 sekolah tersebut yakni SMPN 1 (Cikini), SMKN 1 (Budi Utomo), SMAN 1 (Budi Utomo), SMKK 27 Negeri (Pasar Baru), SDN 01 Manggarai Utara, SND Palmerah 07 Pagi, SMPN 22, SMAN 19, SMPN 32, Sekolan Santa Maria, SDN 01 Menteng, SMA 3 PSKD, SMPK 3 Penabur, SMA 1 PSKD, Sekolah Santa Ursula, SMPN 5, SMK Kartini Nusantara, Sekolah Vincentius, SMON 14, SDN Gunung 05 Pagi, SMPN 3, Yayasan Perguruan Kris, SDN Menteng 02, dan SDN Gondangdia 01.

"Ada yang sangat mengkhawatirkan, ada yang sedang, ada yang cukup lama seperti SMPN 1 Cikini aman karena secara berkala perawatan," ujar Tinia.

Baca juga : 47 Bangunan di Jakarta Timur Diusulkan Jadi Cagar Budaya

Sekolah yang dikategorikan rusak berat yakni SDN 01 Manggarai Utara yang kolom-kolom penyangga atap selasarnya sudah bergeser. Sekolah yang bernama Marschalk Land ini dibangun pada 1916 dengan gaya arsitektur new indies.

Sekolah ini dulu tempat anak-anak pegawai Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA yang kini jadi PT KAI) bersekolah.

Sementara SMAN 19 yang digunakan 5 sekolah negeri dan satu TK/PAUD di Roa Malaka rusak pada dinding dan struktur kolomnya. Sekolah tiga lantai ini dibangun pada 1953 dengan gaya moderen kubistis dengan unsur art deco.

SMPN 3 di Manggarai Utara juga rusak berat pada atap kayu-kayu rangka dan plafonnya sudah melengkung dan rapuh. Sekolah itu dibangun pada awal abad 20 dengan gaya indies moderen vernakular.

Ada juga SMPN 22 di Pinangsia yang dibangun pada 1910 dan kini sedang direhabilitasi total.

Sebagian bangunan SMPN 32 di Pekojan ambruk pada 21 Desember 2017. Sisa bangunan dengan bangunan gaya eklektik Indies-China yang masih berdiri itu mengalami kerusakan berat. Sekolah itu dibangun sekitar tahun 1880 hingga 1920. Dulunya ini rumah China yang digunakan sebagai tempat penginapan bagi para pedagang dari luar Jakarta.

Baca juga : Gedung SMPN 32 Roboh, Anies Diminta Evaluasi Kinerja Dinas Pendidikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com